Halaman

Rabu, 28 April 2010

Peran profesionalitas seorang dokter dalam pengaruh empati, etika,dan komuniikasi terhadap anamnesis terhadap pasien

STEP 1

ANAMNESIS :

  • Suatu kemampun klinik yang dilakukan dengan wawancara untuk mengambil seebuah informasi
  • Sutu ket tentang kehidupan pasien yang diperoleh melalui wawancara
  • Pertanyaan yang dilaukan dok. Pada pasien untuk memperoleh informasi yang berguna untuk perumusan diagnosa unntuk member perawatan medis pada pasien
  • Pemeriksaan awal pada pasien melauli kom.
  • Kesimpulan: Pertanyaan yang dilaukan dok. Pada pasien untuk memperoleh informasi yang berguna untuk perumusan diagnosa unntuk member perawatan medis pada pasien


     


     

EMPATI

Kemampuan untuk daapt memahami menerimadan merassakan perasaan orang lain

Menerima dan merasakan apa yang dirasan orang lian sehingga kita mengetahui dan mengerti


 

ETIKA :

Pengetahuan tentang baik dan buruk sesuai dengan norma yang baik

Prilaku baik buruk yang mencerminkan sikap yang dinilai orang lain

KOMUNIKASI :

Interaksi antara seseorang yang satu dengan yang lain yang dilakukan dengan pembicaraan baik llesan maupun tertulis untk mendapat informasi dengan bahasa verbal dan non verbal.

PROFESIONAL :

Kemampuuan untuk melakukan sesuatu dengan prosedur yang tepat dan mahir sesuai dengan bidangnya serta daapt mengatur waktu.

Kemampun yang dimiliki seseorang untuk menentukan yang mana proritas yang mana bukan.


 

WAWANCARA

Proses Tanya jawab antara nara sumber dengan pewawancara untuk mendaapat informasi

EDUKASI: Pendidikan

Proses mendidik agar jadi lebih baik

Step 2

Bagaiman cara dokter professional berkomunikasi dengan pasien

Bagaiman Peran profesionalitas seorang dokter dalam pengaruh empati, etika,dan komuniikasi terhadap anamnesis terhadap pasien

Step 3

Anamnesis

  • Definisi : Pertanyaan yang dilaukan dok. Pada pasien untuk memperoleh informasi yang berguna untuk perumusan diagnosa unntuk member perawatan medis pada pasien
  • Alur piker anamnesis :
  • Tujuan : untukmengetahui apa saja keluhan pasien

    Untuk menentukan diagnosis sementara


     

  • Manfaat
  • Jenis

Auto dan hetro anamnesis

  • Kendala
  • Syarat
  • Kekurangan dan kelebihan
  • Kapan anamesisa dikatakan valid
  • Upaya – upaya dalam mendapat penilaian berkualitas anamnesis


 

Etika seorang dokter yang baik

  • Definisi
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Jenis
  • Kendala beretika yang baik seorang dokter
  • Cara beretika yang baik seorang dokter
  • Kekurangan dan kelebihan
  • Apa saja Nilai – nilai etika dalam islamiah
  • Cara memberikan pendidikan yang baik pada pasien

Empati

  • Definisi
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Kendala berempati bagi seorang dokter
  • Cara berempati seorang dokter
  • Kekurangan dan kelebihan

Komunikasi secara islami

  • Definisi
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Kendala berkomunikasi bagi seorang dokter
  • Cara berkomunikasi seorang dokter
  • kelebihan
  1. bagiman pengaruh etika dan empati seorang dokter dalam proses anamnesis ?
  2. Perbedaan simpati dan empati?


     


     


     


     


     


     

Step 4


 


 

DOSEN     ANAMNESI         PASIEN


 


 

EMPATI & ETIKA     KOMUNIKASI SECARA ISLAM


 


 


 


 

Step 5

Anamnesis

  • Definisi :
  • Alur piker anamnesis :
  • Tujuan :
  • Manfaat
  • Jenis
  • Kendala
  • Syarat
  • Kekurangan dan kelebihan
  • Kapan anamesisa dikatakan valid
  • Upaya – upaya dalam mendapat penilaian berkualitas anamnesis


 

Etika seorang dokter yang baik

  • Definisi
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Jenis
  • Kendala beretika yang baik seorang dokter
  • Cara beretika yang baik seorang dokter
  • Kekurangan dan kelebihan
  • Apa saja Nilai – nilai etika dalam islamiah
  • Cara memberikan pendidikan yang baik pada pasien


     

Empati

  • Definisi
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Kendala berempati bagi seorang dokter
  • Cara berempati seorang dokter
  • Kekurangan dan kelebihan


     

Komunikasi secara islami

  • Definisi
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Kendala berkomunikasi bagi seorang dokter
  • Cara berkomunikasi seorang dokter
  • kelebihan
  1. bagiman pengaruh etika dan empati seorang dokter dalam proses anamnesis ?
  2. Perbedaan simpati dan empati?


 


 

Step 7


 

Anamnesis

  • Definisi :

Anamnesis Definisi

  • anamnesis yaitu:dasar ketrampilan klinik yang merupakan satu proses interpersonal, dan sering dikaitkan dengan proses diagnosis, pengobatan maupun peningkatan kesehatan sesesorang atau sekelompok.

    (petunjuk praktikum modul 2 komunikasi & empati)

    Pengambilan data yang dilakukan oleh seorang dokter dengan cara melakukan serangkaian wawancara dengan pasien atau keluarga pasien atau dalam keadaan tertentu dengan penolong pasien.

    Bambang Edi - PERAN DOKTER DAN PASIEN/KELUARGA DALAM ANAMNESIS (WAWANCARA MEDIS)     

  • Definisi : Proses penggalian riwayat pasien oleh seorang dokter.

    suatu teknik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medis.

                http://www.scribd.co.id/doc/10859004/Manual-Komunikasi

  • Definisi : suatu tehnik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan antara seorang dokter dengan pasiennya secara langsung atau dengan orang lain yang mengetahui tentang kondisi pasien, untuk mendapatkan data pasien beserta permasalahan medisnya.

                www.fkunair.ac.id    

  • Definisi :

    (Psi) keterangan tentang kehidupan seseorang (klien) yang diperoleh melalui wawancara dsb

                (Dok) riwayat orang sakit dan penyakitnya pada masa lampau

(bahtera.org)    

  • Anamnesis atau wawancara medis merupakan tahap awal dari suatu rangkaian pemeriksaan terhadap pasien baik berupa wawancara medis pada pasien yang bersangkutan atau keluarga maupun relasi terdekatnya.

    (Sjaharuddin Harun dan H.M.S Markum : "Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis)

  • Definisi : Pertanyaan yang dilaukan dok. Pada pasien untuk memperoleh informasi yang berguna untuk perumusan diagnosa unntuk member perawatan medis pada pasien (KBBI)


 


 


 


 


 

  • Alur pikir anamnesis :


 

  1. Pendekatan sistematik

        Fundamental Four dan Sacred Seven

  2. Mulai berfikir atas organ mana yang terkena dan jangan berfikir akan penyakit apa.
  3. Menerapkan Centered Interview
  4. Menggunakan ketrampilan interpersonal (Sosiologi, Psikologi, maupun Antropologi)
  5. Mengerjakan wawancara dan mengetahui interpretasinya dengan menggunakan konsep dasar

(sumber : Modul Skill Lab Komunikasi dan Empati)

Fundamental Four

  1. Riwayat penyakit sekarang
  2. Keluhan utama
  3. Riwayat penyakit sekarang
  4. Riwayat penyakit terdahulu
  5. Riwayat penyakit keluarga
  6. Riwayat penyakit pribadi/sosial

Sacred seven

  • Lokasi : lokasi keluhan
  • Kualitas : macam apa keluhannya dan apa sifat khasnya
  • Kuantitas : sejauh mana hebat keluhannya
  • Kronologi : urut-urutan perjalanan penyakitnya
  • Masalah dasar :
    • Prodromal : kejadian-kejadian yang terjadi sebelum keluhan utamanya timbul
    • Presipitasi : hal-hal apa yang mencetuskan keluhan utamanya tersebut
    • Presdisposisi : kondisi apa yang dapat berhubungan dengan keluhannya tersebut
  • Faktor modifikasi : apakah ada faktor yang memperberat/meringankan keluhannya

(sumber : Barbara Bates, 1987. A Guide to Phisycal Examination and History Taking,Ed. IV)


 


 


 


 


 


 

  • Tujuan :


     

    • Tujuan
  • Mempermudah melakukan diagnosa suatu penyakit
  • Membina hubungan dokter-pasien yang optimal dan professional
  • Untuk memperkirakan serta mengetahui system apa yang terganggu pada kasus yang dihadapi
  • Untuk mengumpulkan semua informasi dasar yang berkaitan dengan penyakit pasien terhadap penyakit yang diderita yang kemudian dapat dibuat sebagai penilaian untuk menangani penyakit tersebut

    (sumber : Intisari Buku Ajar Diagnostik Fisik, Swartz)


 


 

  • Tujuan utama : semua informasi dasar yang berkaitan dengan penyakit pasien dan adaptasi pasien terhadap penyakitnya.
  • Tujuan bagi dokter : untuk memberikan informasi pda pasien dengan cara yang dimengerti oleh pasien.
  • Tujuan bagi pasien :
  • Untuk menyembuhkan penyakitnya.
  • Agar pasien dapat mengetahui apakah penyakitnya memerlukan operasi atau perawatan rumah sakit.

    (Mark H. Swartz, Buku Ajar Diagnostik Fisik)


 

        Tujuan :

  • untukmengetahui apa saja keluhan pasien
  • Untuk menentukan diagnosis sementara
  • Mengembangkan pengembangan masalah medis pasien dan membuat diagnosis banding. (Gleadle jonathan. History and Examination at a Glance)    

  •  

Tujuan :

  • Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien
  • Untuk membangun hubungan yang baik antara seorang dokter dan pasiennya
  • Mengembangkan keterbukaan dan kerjasama dari pasien untuk tahap-tahap pemeriksaan selanjutnya
  • Diharapkan mampu menyimpulkan dugaan organ atau sistem yang terganggu
  • Untuk memperkirakan atau mengetahui sistem apa yang terganggu pada kasus yang dihadapi

    BUKU PENUNTUN ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIS OLEH JOKO WIDODO H.M.S MARKUM, PUSAT INFORMASI DAN PENERBITAN BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UI


 


 

Tujuan

  • Untuk mengumpulkan
  • Untuk mendapatkan informasi menyeluruh mengenai pasien yang bersangkutan (mengenai data medis organobiologis,data psikososial,dan lingkungan pasien).
  • Untuk membina hubungan dokter-pasien yang profesional dan optimal.

    (sumber : Sjaharuddin Harun dan H.M.S Markum : "Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis)


     

    Tujuan :     Menentukan cara pengobatan yang tepat

    ( prinsip – prinsip umum anamnesis oleh sir William Osler dalam buku Pemeriksaan klinis karangan Nichola J Tally dan Simon O'Connor )    


 


 

Tujuan :

  • membuat hub. Profesional yang erat dengan penderita & mendapatkan kepercayaan
  • mendapat semua keterangan yg relevan yg memungkinkan untuk melakukan penilaian penyakit & diagnosis kerja
  • mendapat keterangan secra umum, latar belakang, keadaan sosial & masalah yg dihadapi khususnya diperlukan untk mengetahui pengaruh penyakitnya thd penderita & kehidupannya
  • mendapatkan semua keterangan yang mungkin tentang penderita dan penyakitnya
  • memecahkan masalah tentang diagnosis
  • (segi praktis anamnesis & pemeriksaan fisik. Roger Turner & Roger Black wood, bina rupa aksara. Jakarta:1988)

    Mempelajari kombinasi gejala dan tanda dan ciri2 gejala2 yang merupakan indicator yang sensitive tentang adanya penyakit tertentu

        (Burnside- Mc Glynn, 1995. Adams Diagnosis Fisisk, ed 17, Jakarta EGC)


 


 


 

  • Manfaat


     

    Manfaat:

    • Menegakkan diagnosis (diperkirakan tidak kurang dari 80% diperoleh dari anamnesis)
    • Menentukan sifat dan beratnya penyakit dan terdapatnya faktor-faktor yang mungkin menjadi latar belakang penyakit yang semuanya berguna untuk penatalaksanaan selanjutnya

      (abdul latif et.al:"diagnosis fisis pada anak")    


       

          Manfaat

    • Dapat memberikan petunjuk penting yang mengarah pada suatu diagnostik yang akurat.
    • Pasien dapat memberikan data yang akurat .

      (Prinsip umum anamnesis oleh Sir William Osler dalam buku pemeriksaan klinis karangan Talley dan O'Connor )

        Mafaat :

  • Wahana untuk minta informasi tentang sakitnya, keluhannya atau problemnya.
  • Wahana dimana anda dapat memberikan edukasi kesehatan atau hal lainnya.
  • Wahana dimana anada dapat mencegah penyakit.
  • Dapat sebagai pengobatan (placebo effect)
  • Deteksi penyakit secara dini.
  • Dalam interview merupakan cara komunikasi yang baik.

    (sumber : Modul Skill Lab Komunikasi dan Empati)    


 

  • Jenis
    • Berdasarkan subjek :    
  • Autonamesis => anamnesis yang didapat dari pasien sendiri.
  • Allonamesis => anamnesis terhadap keluarga atau relasi terdekat atau yang membawa pasien tersebut kerumah sakit.


     

    • Berdasarkan proses :
  • Model directif : dokter bersikap lebih aktif dan memimpin percakapan.
  • Model non-directif : dokter bersikap membantu pasien menemukan pemecahan persoalan dan membuat keputusan sehingga dokter lebih pasif dan pasien lebih aktif dalam percakapan.

    (sumber : Buku Adams Diagnosis Fisik edisi 17 tahun 1995, Bursnide Mc Glynn)


 

  • Kendala


     

  • Kendala :

pasien

  • pasien yang penampilan atau kondisinya kurang nyaman untuk orang lain
  • pasien yang kecanduan alcohol atau narkotika
  • pasien selalu tidak ada perubahan meski telah diobatin
  • pasien mempunyai kebiasaan sering menuntut dan marah-marah pada dokter

dokter

  • dokter suka berkata dan bersikap kasar
  • kelelahan akibat terlalu banyak kerja sehingga mengantuk atau kehilangan minat untuk menolong pasien
  • dokter yang tidak percaya diri
  • dokter menderita gangguan jiwa
  • dokter mempunyai masalah pribadi yang menggangu dirinya, misalnya masalah keluarga
  • dokter yang terlalu yakin akan dirinya melakukan sesuatu di luar kompetensiya
  • dokter yang mempunyai kepentingan ganda misalnya kepentigan bisnis

(Samsul Rizal Dzauzi & Supartondo, Komunikasi & Empati )    


 

  • Kendala :
  • kurangnya kemampuan dokter dalam melakukan anamnesis
  • sikap dokter yang cuek terhadap pasien
  • perbedaan bahasa antara dokter dengan pasien
  • dokter memberikan pola komunikasi satu arah
  • dokter mempunyai sikap arogan dan paternalistik

(www.iwandarmansjah.web.id/popular.php?id=204    


 

  • Kendala :

Dokter

  1. dokter suka berkata dan bersikap kasar
  2. kelelahan akibat terlalu banyak kerja sehingga mengantuk atau kehilangan minat untuk menolong pasien
  3. dokter yang tidak percaya diri
  4. dokter mempunyai masalah pribadi yang menggangu dirinya, misalnya masalah keluarga
  5. dokter yang terlalu yakin akan dirinya melakukan sesuatu di luar kompetensiya
  6. dokter yang mempunyaikepentingan ganda misalnya kepentigan bisnis

    8. kurangnya kemampuan dokter dalam melakukan anamnesis

    9. sikap dokter yang cuek terhadap pasien

  7. perbedaan bahasa antara dokter dengan pasien

    11. dokter mempunyai sikap arogan


     

Pasien

  1. Tertutup (onderly controled)
  2. Suka menuntut (demanding)
  3. Emosional (emotional)
  4. Sakit berat (long suffering)
  5. Sinis (cynical)
  6. Merasa orang penting (self importance)
  7. Royal (money to burn syndrome)
  8. Menggerutu (humbler)
  9. Merasa pintar (smark)
  10. Menjauhi diri (detached)
  11. Labil (mood swing)
  12. Bingung (confused)


     

    Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga; Azrul Azwar: Koh,1988    


     


     

  • Kendala :


 

  • Hambatan bahasa/intelektual
  • Pasien yang tertutup/membisu
  • Pasien yang terlalu banyak keluhan
  • Pasien dengan gangguan/penyakit jiwa
  • Pasien mudah marah/menyalahkan

( DASAR-DASAR PEMERIKSAAN FISIK, dr. J. Teguh Widjaja, Sp.P.,FCCP )


 


 


 


 

  • Syarat


     

Syarat-syarat anamnesis:    

  • Relevan : (informasi yang diperoleh dalam anamnesa sesuai dengan tujuan anamnesis)
  • Valid : (pertanyaan dalam anamnesis tidak mengandung bias)
  • Tidak bias : (tidak sugestif,memberikan jawaban yang terlalu sempit,tidak menilai, dan tidak mebuat pra duga)

(sumber : kuliah pakar dr. H. Imam M.Epied)    


 


 


 


 

  • Kekurangan dan kelebihan :


 

  • Jika terjadi sambung rasa antara dokter dengan pasien maka akan didapat diagnosa yang akurat sehingga dapat dilakukan pengobatan dengan tepat


 

  • Jika pasien tidak mempercayai dokter maka dokter tidak akan mendapatkan data yang tepat sehingga terjadi kesalahan diagnosis yang dapat mengakibatkan salah pengobatan         


 


 

  • Kapan anamesisa dikatakan valid


     

    • Dikatakan valid jika:
      • Data pasien mengenai riwayat pasien
      • Sistematika data anamnesis
        • Identitas pasien
        • Riwayat penyakit pasien
        • Riwayat penyakit dahulu
        • Riwayat penyakit kesehatan keluarga
        • Riwayat pribadi, sosial, ekonomi budaya

(sumber : samsul ridjal supartondo "Komunikasi dan Empati" TK UI)


 

  • Kapan anamesisa dikatakan valid

    Suatu anamnesis adalah valid kalau pertanyaan tidak mengandung bias,sehingga pertanyaan-pertanyaan :

    1. Tidak boleh SUGESTIF

    2. Jangan memberikan kemungkinan

    jawaban yang terlalu sempit.

    3. Jangan Menilai

    4. Jangan membuat pra-duga

    ( Kuliah pakar anamnesis )    


     

  • Upaya – upaya dalam mendapat penilaian yang berkualitas dalam anamnesis


     

    • Tunjukkanlah perhatian dokter, kunci untuk menjalin hubungan
    • Pelajari tehnik melakukan wawancara
    • Pelajari rekaman medis dan persiapan peralatan
    • Jangan mengijinkan terjadinya intrupsi
    • Dengarkan pasien anda

        (Sumber : Buku Diagnosis fisik, ed : 17, tahun 1995)

    • Dokter harus bersikap profesional, percaya diri yang tidak berlebihan
    • Bersikap ramah dan bersahabat sehingga pasien merasa santai dan nyaman
    • Mengucapkan salam serta disertai jabat tangan jika perlu
    • Mulai dengan pertanyaan terbuka

      (sjaharuddin harun dan h.m.s marcum:"penuntun anamnesis dan peneriksaan fisis")

    • Penampilan baik
    • Jas putih yang bersih
    • Tangan yang harus sering dicuci
    • Memperkenalkan diri pada pasien

      (prof.dr.kouster:"riwayat penyakit dan pemeriksaan jasmani)

    • Dalam pertanyaan yang diajukan dokter tidak boleh sugestif, jangan membuat praduga
    • Selalu berpegang pada tujuan anamnesis

      (kuliah pakar, dr. Imam)


 


 

Etika seorang dokter yang baik

  • Definisi

    Kajian mengenai moralitas - refleksi terhadap moral secara sistematik dan hati-hati dan analisis terhadap keputusan moral dan perilaku baik pada masa lampau, sekarang atau masa

    mendatang.

    Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia

    (Panduan Etika Medis, Pusat Studi Kedokteran UMY)

Definisi

bahasa Yunani ethos yang berarti adat, budi pekerti.

Di sini etika dapat dipahami sebagai ilmu mengenai kesusilaan.

Dalam filsafat pengertian etika adalah telah dan penilaian kelakuan manusia ditinjau dari kesusilaannya. Kesusilaan yang baik merupakan ukuran kesusilaan yang disusun bagi diri seseorang atau merupakan kumpulan keharusan, kumpulan kewajiban yang dibutuhkan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu bagi anggota-anggotanya. Dalam hal ini etika bagi para dokter Muslim.

Fk.uwks.ac.id        


 


 

  • Tujuan


 

  • Tujuan :

Etika kedokteran islam terkumpul dalam Kode Etik Kedokteran Islam yang bernama Thibbun Nabawi, yang mengatur hubungan dokter dengan orang sakit dan dokter dengan rekannya.

Fk.uwks.ac.id


 

  • Tujuan :

mengatur dan menjaga tingkah laku seseorang dokter agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

repository.ui.ac.id dan (Prof Nil Sari "Tip Deontolojisi")    


 


 


 


 

  • Manfaat


     

    • Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom
    • Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur, damai, dan sejahtera

    (ketut rinjin, 2004 melalui sjafri mangkuprawira, 2006)

Manfaat standar penilaian moral (jika etikanya baik, maka penilaian moral seseorang terhadap orang itu juga baik)

www.kalbe.co.id


 

  • Jenis

a) Etika filosofis

Etika filosofis adalah etika yang dipandang dari sudut filsafat. Kata filosofis sendiri berasal dari kata "philosophis" yang asalnya dari bahasa Yunani yakni: "philos" yang berarti cinta, dan "sophia" yang berarti kebenaran atau kebijaksanaan

b) Etika teologis

Etika teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama.

c) Etika sosiologis

Etika sosiologis berbeda dengan dua etika sebelumnya. Etika ini menitik beratkan pada keselamatan ataupun kesejahteraan hidup bermasyarakat.

Dalam kaitan dengan nilai dan norma yang digumuli dalam etika ditemukan dua macam etika, yaitu :

1. Etika Diskriptif

Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai.

2. Etika Normatif

Etika ini berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam bertindak.


 

Jenis

  1. Etika Dokter Muslim terhadap Khalik:
  2. Etika Dokter Muslim terhadap pasien:
  3. Etika Dokter Muslim terhadap Sejawatnya:


 


 


 

  • Kendala beretika yang baik seorang dokter


     

  • Lingkungan
  • Kendala beretika yang baik seorang dokter nilai-nilai moral dipegang teguh para dokter dahulu mulai terkikis dan tergantikan dengan nilai-nilai baru.

    ( Prof Nil Sari)


 

  • Cara beretika yang baik seorang dokter


 

  1. Penghargaan dan Perlakuan yang sama
  2. Komunikasi dan Persetujuan
  3. Pengambilan keputusan kepada pasien yang tidak berkompeten
  4. Kerahasiaan

http://www.wma.net/e/ethicsunit/pdf/manual/ethics_manual_indonesian.pdf.)

(Panduan Etika Medis, Pusat Studi Kedokteran UMY)

    Kesanggupan memahami keluhan dan pribadi pasien

  • Kemampuan menumbuhkan empati
  • Kemampuan mempertahankan kerahasiaan hubungan dokter dan pasien.
  • Kewajiban melakukan pendekatan ilmiah (analitik) pada pasien dan masalahnya.
  • Kewajiban memberitahu pasien tentang tindakan dan rencana selanjutnya.
  • Kemampuan menolong pasien , mengambil keputusan terbaik mengenai penyakit dan hidupnya.

            ( www.dharmais.co.id (Komunikasi Dengan Pasien )


 


 

  1. Kesanggupan memahami keluhan dan pribadi pasien.
  2. Kemampuan menumbuhkan empati.
  3. Kemampuan mempertahankan kerahasian hubungan dokter-pasien.
  4. Kewajiban melakukan pendekatan ilmiah (analitik) pada pasien dan masalahnya.
  5. Kewajiban memberitahu pasien tentang tindakan dan rencana selanjutnya
  6. Kemampuan menolong pasien, mengambil keputusan terbaik mengenai penyakit dan hidupnya.

( www.imsa.ui/sister)

  • Cara beretika yang baik seorang dokter


     

    • Tidak menyinggung perasaan pasien
    • Dapat mengontrol emosi
    • Sikap rendah hati
    • Simpati dan empati
    • Jujur
    • Terbuka
    • Kritis

(Muis,2001.Komunikasi Islami, Bandung:PT.Remaja Rosdakarya)


 


 

  • Kekurangan dan kelebihan


     

Kelebihan:

  • Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom
  • Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur, damai, dan sejahtera

(ketut rinjin, 2004 melalui sjafri mangkuprawira, 2006)


 

  • Apa saja Nilai – nilai etika dalam islamiah
  • aqidahnya benar
  • maksimal dalam spesialisasi propesinya
  • jujur dalam perkataan dan perbuatan
  • peka dan penyayang
  • empati
  • rendah hati, tidak sombong dan ramah
  • selalu belajar dan mengikuti perkembangan ilmu
  • tekun dalam bekerja dan ikhtiar

(www.myquran.org)


 


 

  • Cara memberikan pendidikan yang baik pada pasien


 


 

pemberian informasi kpd pasien, keluarga pasien, & masyarakat tentang hal-hal yang berkaitan dg kesehatan yg meliputi penyebab, penularan, pencegahan & pengobatan thd suatu penyakit.(www.delivery.org)


 

  • memberikan klien kesempatan berbicara
  • hubungan interpersonal yg baik
  • semua informasi yg diberikan berhubungan dg kehidupan social klien
  • memiliki sikap empati
  • menghormati pasien

-(Barbara bates)    


 


 


 

Empati

  • Definisi

Empati adalah Kegiatan berfikir individu mengenai "rasa" yang dia hasilkan ketika berhubungan dengan orang lain

(eileen r dan sylvina s, 2006)

Kemampuan seseorang untuk mengerti perasaan, pikiran dan keinginan serta ikut merasakan perasaan orang lain, tanpa mempengaruhi objektivitas dalam menilai orang tersebut .

(Kuliah pakar dr. H. Imam,M Epied)        

Menurut KBBI, empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi atau merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.



 


 

  • Tujuan


     

    Tujuan

  • Memberikan dukungan moral dan psikis pada pasien
  • Untuk membuka saluran komunikasi antara dokter dan pasien
  • Agar dapat membagi perasaan untuk membangun rasa saling pengertian
  • Meningkatkan kepercayaan pasien

(Buku komunikasi dan empati oleh syamsuridjal djauhari dan supartondo)

Tujuan :

  • Memberikan dukungan moral dan psikis pada pasien
  • Untuk membuka saluran komunikasi antara dokter dan pasien
  • Agar dapat membagi perasaan untuk membangun rasa saling pengertian

(buku komunikasi dan empati oleh syamsuridjal djauhari dan supartondo)    

Tujuan :

dengan empati dokter bias merasakan apa yang dirasakan oleh pasien secara mendalam dengan menempatkan diri dalam situasi dan kondisi yng dihadapi oleh pasien. (Oleh: Dr. H. Ahmadi NH, Sp KJ)    


 

Tujuan :

  • Konsentrasi (peka)
  • Peduli (menganggap orang lain penting)
  • Mengamati (memberikan persepsi)
  • Berlatih

(Samsuridjal, Supartondo, 2004. Komunikasi dan Empati dalam Hubungan Dokter-Pasien. Jakarta:FK UI


 

Tujuan :

  • Mengakui adanya perasaan-perasaan kuat dalam situasi klinis bagi pasien seperti rasa takut, marah terpendam, kesedihan, kekecewaan, dsb
  • Berhenti sejenak dan membayangkan apa yang sedang dirasakan oleh pasien yang bersangkutan
  • Mengekspresikan persepsi dokter tentang perasaan pasien tersebut
  • Melegitimasi perasaan-perasaan tersebut
  • Menghargai usaha-usaha pasien untuk bekerja sama dalam proses pengobatan
  • Menawarkan suatu dukungan atau kerja sama

(Drs. Juswan Setyawan, Jakarta, 2006. psikologi_net)


 


 

  • Manfaat


     

    Manfaat :


     

    • Melahirkan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah pihak.
    • Apabila dokter mampu menjadi pendengar yang aktif (active listerner) dan fasilitator yang baik sehingga pasien dapat mengungkapkan kepentingan, harapan, kecemasannya secara terbuka dan jujur. Hal ini akan membantu dokter dalam menggali riwayat kesehatannya yang merupakan data-data penting untuk menegakkan diagnosis.
    • Terbangunnya rasa nyaman, aman, dan percaya pada dokter, yang merupakan landasan bagi berlangsungnya komunikasi secara efektif (Silverman, 1998).

Catatan : Empati itu sendiri dapat dikembangkan apabila dokter memiliki ketrampilan mendengar dan berbicara yang keduanya dapat dipelajari dan dilatih.    

KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIEN

Konsil Kedokteran Indonesia, Jakarta 2006        


 


 

  • Kendala berempati bagi seorang dokter
    • Dokter terlalu fokus pada problem medis saja
    • Dokter belum menganggap empati itu penting karena kurangnya waktu
    • Kurangnya pelatihan komunikasi empati

      (http://exnet.kp. Org/permanent jurnal)

    • Tidak memiliki kemampuan membaca emosi orang lain
    • Tidak memiliki kemampuan mengindera sekaligus menanggapi kebutuhan atau perasaan seseorang yang tidak diungkapkan lewat kata-kata

    (koestner dan franz, 1990)


     

  • Cara berempati seorang dokter
    • Mendengarkan secara aktif terhadap semua keluhan pasien
    • Responsif terhadap kebutuhan pasien
    • Responsif terhadap kepentingan pasien
    • Usaha memberikan pertolongan pada pasien

      (bylund dan makoul, 2002)

    • Konsentrasi dengan pasien
    • Peduli, menganggap pasien penting, jangan menyepelehkan
    • Mengamati dengan seksama
    • Banyak-banyak melakukan latihan

    Samsuridjal, Sopartondo, 2004, Komunikasi & Empati dalam Hubungan DokterPasien, Jakarta : Penerbit FK UI     


 


 


 

Komunikasi secara islami

  • Definisi


     

  • Komunikasi adalah proses komunikasi yang dilakukan menurut etika dan norma-norma yang diajarkan dalam islam.


     

    http://www.gumilarcenter.com/arsipartikel/MANUALKOMUNIKASI.pdf.

    (Komunikasi Efektif Dokter-Pasien, Konsil Kedokteran Indonesia)


     

  • Komunikasi adalah"Sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi". (Komaruddin, 1994; Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988)


 


 


 


 

  • Tujuan


     

Tujuan

  1. Untuk mengatasi kesalahpahaman antara pasien dengan tim medis yang merawatnya. (http://www.surabaya-ehealth.org/)
  2. Penyampaian informasi atau pemberian penjelasan yang diperlukan dalam rangka membangun kerja sama antara dokter dengan pasien.
  3. Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dan pasien).
  4. Membantu pengembangan rencana perawatan pasien bersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien termasuk kemampuan financial.
  5. Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan pasien.
  6. Mebimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.
  7. Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah-langkah atau hal yang telah disetujui pasien.

    (http://www.fk.uwks.ac.id/)    

    Tujuan komunikasi

  • Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
  • Mempengaruhi perilaku seseorang
  • Mengungkapkan perasaan
  • Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
  • Berhubungan dengan orang lain
  • Menyelesaian sebuah masalah
  • Mencapai sebuah tujuan
  • Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
  • Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

    http://kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/3d-KOMUNIKASI(revJan'03).doc

        

            Tujuan :

  • Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dan pasien).
  • Membantu pengembangan rencana perawatan bersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan finansial.
  • Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan pasien.
  • Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.
  • Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah-langkah atau hal-hal yang telah disetujui pasien.

    KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER-PASIEN

    Konsil Kedokteran Indonesia, Jakarta 2006        

            Tujuan :

  • Tujuan informasi    : untuk memberikan pesan pada pihak lain agar komunikan paham
  • Tujuan kontrol    : untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan
  • Tujuan sosial    : untuk keperluan keakraban hubungan antara komunikator dengan komunikan
  • Tujuan dakwah    : untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan

            (materi pelatihan management masjid dan organisasi islam)

            Tujuan :

  • Agar mendapatkan atau memberikan informasi dari atau kepada pasien
  • Agar dapat mengevaluasi input atau output dari pasien
  • Agar membina atau dibina pihak lain dalam bentuk intruksi-intruksi
  • Agar mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pihak lain
  • Agar mencapai sasaran komunikasi yang diinginkan dan bersifat netral

( kuliah integrasi )


 


 

  • Manfaat

    Manfaat :

  1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan medis.
  2. Meningkatkan kepercayaan pasien
    kepada
    dokter yang merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
  3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.
  4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.

(Sumber : komunikasi efektif dokter-pasien Konsil kedokteran indonesia, jakarta 2006.)

  • Menyebarkan informasi agar dapat diketahui penerima.
  • Menyebarkan informasi dalam rangka mendidik penerima.
  • Memberikan instruksi agar dilaksanakan penerima.
  • Mempengaruhi konsumen denganinformasi yang persuasif untuk mengubah persepsi sikap dan perilaku penerima.
  • Sumber menyebarkan informasi untuk menghibur,mempengaruhi penerima.

Prof.Dr.Alo

    Manfaat:

  1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan medis.
  2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
  3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.
  4. Menigkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.

    (http://www.fk.uwks.ac.id/)    


 

Manfaat komunikasi secaran islami:

Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah:

  • Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
  • Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
  • Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas atau jama'ah.
  • Aktivitas 'amar ma'ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.

                immasjid.com/dl_jump.php?id=83    


 


 

  • Kendala berkomunikasi bagi seorang dokter


     

    Kendala berkomunikasi bagi seorang dokter

  1. Keterbatasan waktu.
  2. Pertemuan antara dokter dengan pasien yang tidak efektif (komunikasi satu arah).
  3. Ketidaksiapan pasien untuk bertemu dokter.
  4. Adanya salah persepsi antara pasien dengan dokter.

    (http://www.menkokesra.go.id/)    


 

Kendala dalam berkomunikasi secara islam

Kendala berkomunikasi bagi seorang dokter

Kendala Berkomunikasi Seorang dokter:

    Untuk menjalin suatu komunikasi yang baik antara Dokter-pasien diperlukan kesediaan Dokter untuk menyediakan waktu yang cukup. Pasien akan merasa segan untuk berkomunikasi dengan baik pada Dokter yang selalu sibuk dan tampak tergesa-gesa. Sumber:kulpak dr.H.imam    


 

Kendala :

1.Hambatan dari Proses Komunikasi

Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik

Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.

3.Hambatan Semantik.

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima

 
 

4.Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.


http://kmpk.ugm.ac.id/data/SPMKK/3d-KOMUNIKASI(revJan'03).doc.


 

Kendala:

            (Muis.2001.Komunikasi Islami.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.)


 


 

Cara berkomunikasi seorang dokter

memberi perhatian, membuka dialog, mencari solusi atau alternatif pemecahan masalah, dan menyimpulkan hasilnya.

(http://www.fk.uwks.ac.id/)        


 

Cara berkomunikasi secara islam dalam anamnesis :

  • Mengucapkan salam
  • Keterangan yang disampaikan harus benar
  • Memperhatikan etika dan moralitas yang ada
  • Menggunakan etika-etika kedokteran secara islami dan menghargai penganut agama lain
  • Melakukan pendekatan pada pasien dengan sewajarnya

    (komunikasi islam, muchlis)

  • Nyaman
  • Tidak tegang
  • Tidak bersifat menghakimi pasien
  • Ramah dan sabar
  • Menerapkan 5s "salam, sapa, senyum, sopan, santun"
  • Tidak bersifat ilmiah
  • Tidak menggurui
  • Menjelaskan dengan bahasa yang sederhana
  • Adanya ketrampilan dalam komunikasi

    Samsuridjal, Sopartondo, 2004, Komunikasi & Empati dalam Hubungan DokterPasien, Jakarta : Penerbit FK UI    

        
     

        Cara Berkomunikasi Seorang Dokter

  • Comfort (Nyaman)
  • Acceptance (Penerimaan)
  • Responsiveness (Tanggap)
  • Empaty (Empati)

Sumber:kulpak dr.H.Iman     


 


 

Secara islam :

  1. Bercakap dengan lembut
  2. Menggunakan perkataan yang baik-baik
  3. Menggunkan hikmah dan nasihat baik
  4. Menguasai bahasa dan isi percakapan dengan kecerdasan akal dan pandangan
  5. Berbahasa dengan cara lebih baik
  6. Menyebut perkara penting berulang kali
  7. Mengatakan apa yang harus dikatakan

http://www.extro.biz/portal/modules/smartsection/item.php?itemid=12 Komunikasi Dalam Islam

  • Respect:rasa saling menghormati dan menghargai orang lain
  • Empaty:kemampuan menempatkan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang lain
  • Audible:dapat didengarkan dan dimengerti dengan baik
  • Clarity:keterbukaan dan transprantasi
  • Humble:sikap rendah hati

         (www.sinarharapan.ci.id)        


 


 


 

Kelebihan


 

  1. bagiman pengaruh etika dan empati seorang dokter dalam proses anamnesis ?


     

    Dapat lebih peka dalam merasakan perasaan seseorang dan mampu memberikan respon yang sesuai.

    (Sumber : Buku Komunikasi dan Empati dalam hubungan dokter-pasien,karangan:Samsuridjal Djauzi & Supartondo )

    Karena dengan mampu mengerti orang lain maka akan terjalin hubungan relasi dan komunikasi antar manusia yang optimal sehingga informasi yang dibutuhkan dapat lebih mudah digali dari pasien

    (juswan setiawan, pengenalan komunikasi empati)

    Dokter berpengalaman dapat merasakan perasaan pasien sebelum perasaan tersebut diungkapkan dengan kata-kata bahkan dokter dapat menolong pasien dengan etika yang baik agar pasien tersebut tidak merasa takut untuk mengungkapkan keluhan-keluhannya itu.

    Samsuridjal, Sopartondo, 2004, Komunkasi & Empati dalam hubungan Dokter-Pasien, Jakarta : Penerbit FK UI     


     

  2. Perbedaan simpati dan empati?

    Empati : ikut merasakan dan menindaklanjuti

    Simpati : ikut merasakan saja.

  • Empati
    merupakan suatu kemampuan konselor untuk merasakan apa yang dirasakan oleh pasien secara mendalam dengan menempatkan diri dalam situasi dan kondisi yang dihadapi oleh pasien .
  • Simpati
    merupakan perasaan seseorang (sedih, kecewa, senang, gembira, setuju, penolakan) yang dituangkan dalam bentuk perilaku atau pernyataan

Oleh: Dr. H. Ahmadi NH, Sp KJ

Pustaka:

Katharyn K, David K, 2003. Counseling Skills in Everyday Life, Palgrave MacMilan, 45-46.

Prayitno, Amti Erman, 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Rineka Cipta Jakarta, 106-9.        


 

Simpati hanyalah perasaan kasihan terhadap orang lain. Sedangkan Empati tidaknya kasihan tetapi juga memberikan tindakan untuk menolong orang tersebut.

Kuliah Pakar dr. H. Imam, M Epied         


 

Perbedaan simpati dan empati?

Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain yang seolah-olah merasakan perasaan orang lain. Contoh : Membantu korban bencana alam. Sedangkan Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan dan atau fisik seseorang. Contoh : rasa rindu yang terlalu dalam bisa menyebabkan seorang gadis menjadi panas dingin akibat tidak direstuinya hubungan cinta dengan kekasihnya. (http://organisasi.org/)    


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails