Halaman

Selasa, 25 Oktober 2011

Fimosis dan Parafimosis

LBM 4
STEP 1
-          Sirkumsisi : pembuangan preputium penis sehingga gland penis terbuka, biasanya yang inferior disisakan agar tidak memotong arteri frenularis.
STEP 2
-          Mengapa pada waktu kencing terlihat menggelembung dan nyeri ?
-          Mengapa penderita merasa semakin sakit dan menggelembung semakin besar ?
-          Mengapa dokter menyarankan untuk sirkumsisi ?
-          Obat apa yang diberikan oleh dokter sehingga pasien merasa tidak sakit ?
-          Kelainan bawaan apa saja yang terjadi di saluran kemih?
STEP 3
-          Mengapa pada waktu kencing terlihat menggelembung dan nyeri ?
è Karena adanya penutupan gland penis, usia 1 tahun preputium masih tertutup. Preputium menutupi OUE à urin tidak bisa kelluar à menggelembung.
N : preputium bisa ditarik
Di preputium ada sarafnya ga??? Tidak ada
Jadi yang menyebabkan nyeri apa???
Embriologi terbentuknya preputium ????
Menggelembung karena ada timbunan smegma.
-          Mengapa penderita merasa semakin sakit dan menggelembung semakin besar ? dijelasin sampai komplikasinya yaaa…
è Sakit karena adanya gangguan pada pembuluh darah à udema preputium?? à merangsang saraf à nyeri.
è Udema di preputim à aliran balik vena superficial (refluks) à nyeri
-          Mengapa dokter menyarankan untuk sirkumsisi ?
è Untuk membuka jalan OUE sehingga tidak tertutup lagi.
-          Obat apa yang diberikan oleh dokter sehingga pasien merasa tidak sakit ?
è Obat golongan analgetik
-          Kelainan bawaan apa saja yang terjadi di saluran kemih?
Fimosis
·         Definisi
Suatu keadaan patologis dimana preputium penis yang tidak dapat diretraksi ke proksimall sampai ke korona glandis.
·         Etiologi
Congenital. Jelasin embriologi !!!
Didapat à akibat adanya infeksi di preputium dan glands penis, higiens yang kurang. Peradangan à udema à menggelembung.
Pasca infeksi à merusak sel-sel radang à preputium tidak bisa ditarik ke proksimal.
·         Pathogenesis
Adanya infeksi akibat higiens local yang kurang bersih. Dihubungkan sama fungsi preputium.
·         Manifestasi klinis
Pancaran kencing kecil
Nyeri
Menggelembung
Retensi urin à sulit kencing

·         Diagnosis
Anamnesis : RPS (sejak kapan susah kencing + menggelembung, kuantitas, lokasi, kualitas, kronologi, predisposisi, gejala penyerta)
RPK ( keluarga ada yang pernah sakit yang sama)
RPSosek (higienitas keluarga + lingkungan)
PF :
Inspeksi : menggelembung/tidak, preputium menutup/tidak, ada inlamasi/tidak
Palpasi : ada benjolan/tidak, benjolan keras atau lunak?, nyeri tekan/tidak, preputium bisa ditarik/tidak

·         Penatalaksanaan
Sirkumsisi
Antibiotic à jika ada infeksi
·         Komplikasi
Infeksi di preputium (postitis), balanitis, balanopostitis (infeksi preputium+glands penis). Jika infeksi tidak ditangani bisa menyebabkan nekrosis di glands penis.
Striktur uretra : penyempitan uretra.
Parafimosis
·         Definisi
Adalah preputium tidak bisa dikembalikan ke distal.
·         Etiologi
Akibat pemasangan kateter ???
Congenital. Embriologi???
·         Pathogenesis
Preputium tidak bisa dikembalikan à gangguan aliran balik vena dorsalis penis superfisialà udema gland penis à eksttravasasi à terjadi jeratan à suplai darah << à terjadi nekrosis
·         Manifestasi klinis
Udema gland penis
Nyeri
Jeratan pada penis
·         Diagnosis
Anamnesis : RPS (sejak kapan susah kencing + menggelembung, kuantitas, lokasi, kualitas, kronologi, predisposisi, gejala penyerta)
RPK ( keluarga ada yang pernah sakit yang sama)
RPSosek (higienitas keluarga + lingkungan)
PF :
Inspeksi : preputium menutup/tidak, ada inlamasi/tidak
Palpasi : nyeri tekan/tidak
·         Penatalaksanaan

·         Komplikasi

Hipospadia

STEP 4

STEP 5
-          Mengapa pada waktu kencing terlihat menggelembung dan nyeri ?
è Karena adanya penutupan gland penis, usia 1 tahun preputium masih tertutup. Preputium menutupi OUE à urin tidak bisa kelluar à menggelembung.
N : preputium bisa ditarik
Di preputium ada sarafnya ga??? Tidak ada
Jadi yang menyebabkan nyeri apa???
Embriologi terbentuknya preputium ????
Menggelembung karena ada timbunan smegma.
-          Mengapa penderita merasa semakin sakit dan menggelembung semakin besar ? dijelasin sampai komplikasinya yaaa…
è Sakit karena adanya gangguan pada pembuluh darah à udema preputium?? à merangsang saraf à nyeri.
è Udema di preputim à aliran balik vena superficial (refluks) à nyeri
-          Mengapa dokter menyarankan untuk sirkumsisi ?
è Untuk membuka jalan OUE sehingga tidak tertutup lagi.
-          Obat apa yang diberikan oleh dokter sehingga pasien merasa tidak sakit ?
è Obat golongan analgetik
-          Kelainan bawaan apa saja yang terjadi di saluran kemih?
Fimosis
·         Definisi
Suatu keadaan patologis dimana preputium penis yang tidak dapat diretraksi ke proksimall sampai ke korona glandis.
·         Etiologi
Congenital. Jelasin embriologi !!!
Didapat à akibat adanya infeksi di preputium dan glands penis, higiens yang kurang. Peradangan à udema à menggelembung.
Pasca infeksi à merusak sel-sel radang à preputium tidak bisa ditarik ke proksimal.
·         Pathogenesis
Adanya infeksi akibat higiens local yang kurang bersih. Dihubungkan sama fungsi preputium.
·         Manifestasi klinis
Pancaran kencing kecil
Nyeri
Menggelembung
Retensi urin à sulit kencing

·         Diagnosis
Anamnesis : RPS (sejak kapan susah kencing + menggelembung, kuantitas, lokasi, kualitas, kronologi, predisposisi, gejala penyerta)
RPK ( keluarga ada yang pernah sakit yang sama)
RPSosek (higienitas keluarga + lingkungan)
PF :
Inspeksi : menggelembung/tidak, preputium menutup/tidak, ada inlamasi/tidak
Palpasi : ada benjolan/tidak, benjolan keras atau lunak?, nyeri tekan/tidak, preputium bisa ditarik/tidak

·         Penatalaksanaan
Sirkumsisi
Antibiotic à jika ada infeksi
·         Komplikasi
Infeksi di preputium (postitis), balanitis, balanopostitis (infeksi preputium+glands penis). Jika infeksi tidak ditangani bisa menyebabkan nekrosis di glands penis.
Striktur uretra : penyempitan uretra.
Parafimosis
·         Definisi
Adalah preputium tidak bisa dikembalikan ke distal.
·         Etiologi
Akibat pemasangan kateter ???
Congenital. Embriologi???
·         Pathogenesis
Preputium tidak bisa dikembalikan à gangguan aliran balik vena dorsalis penis superfisialà udema gland penis à eksttravasasi à terjadi jeratan à suplai darah << à terjadi nekrosis
·         Manifestasi klinis
Udema gland penis
Nyeri
Jeratan pada penis
·         Diagnosis
Anamnesis : RPS (sejak kapan susah kencing + menggelembung, kuantitas, lokasi, kualitas, kronologi, predisposisi, gejala penyerta)
RPK ( keluarga ada yang pernah sakit yang sama)
RPSosek (higienitas keluarga + lingkungan)
PF :
Inspeksi : preputium menutup/tidak, ada inlamasi/tidak
Palpasi : nyeri tekan/tidak
·         Penatalaksanaan

·         Komplikasi

Hipospadia
STEP 6
-          Mengapa pada waktu kencing terlihat menggelembung dan nyeri ?
è Karena adanya penutupan gland penis, usia 1 tahun preputium masih tertutup. Preputium menutupi OUE à urin tidak bisa kelluar à menggelembung.
N : preputium bisa ditarik
Di preputium ada sarafnya ga??? Tidak ada
Jadi yang menyebabkan nyeri apa???
Embriologi terbentuknya preputium ????
Embriologi
Pada embrio berumur 2 minggu baru terdapat 2 lapisan yaitu ektoderm dan entoderm. Baru kemudian terbentuk lekukan ditengah – tengah yaitu mesoderm yang kemudian bermigrasi ke perifer, memisahkan ektoderm dan entoderm. Di bagian kaudal ektoderm dan entoderm tetap bersatu membentuk membrana kloaka. Pada permulaan minggu ke 6, terbentuk tonjolan antara umbilical cord dan tail yang disebut genital tubercle. Dibawahnya pada garis tengah terbentuk lekukan dimana dibagian lateralnya ada 2 lipatan memanjang yang disebut genital fold. Selama minggu ke 7, genital tubercle akan memanjang dan membentuk glans. Ini adalah bentuk primordial dari penis bila embrio adalah laki-laki . Bila wanita akan menjadi klitoris.

Bila terjadi agenesis dari mesoderm, maka genital tubercle tak terbentuk, sehingga penis juga tak terbentuk. Bagisan anterior dari membrana kloaka, yaitu membrana urogenitalia akan ruptur dan membentuk sinus. Sementara itu sepasang lipatan yang disebut genital fold akan membentuk sisi dari sinus urogenitalia. Bila genital fold gagal bersatu diatas sinus urogenitalia maka akan timbul hipospadia. Selama periode ini juga, terbentuk genital swelling di bagian lateral kiri dan kanan. Hipospadia yang terberat yaitu jenis penoskrotal skrotal dan perineal, terjadi karena kegagalan fold dan genital sweling untuk bersatu di tengah-tengah.

Menggelembung karena ada timbunan smegma.
-          Mengapa penderita merasa semakin sakit dan menggelembung semakin besar ? dijelasin sampai komplikasinya yaaa…
è Sakit karena adanya gangguan pada pembuluh darah à udema preputium?? à merangsang saraf à nyeri.
è Udema di preputim à aliran balik vena superficial (refluks) à nyeri
-          Mengapa dokter menyarankan untuk sirkumsisi ?
è Untuk membuka jalan OUE sehingga tidak tertutup lagi.
-          Obat apa yang diberikan oleh dokter sehingga pasien merasa tidak sakit ?
è Obat golongan analgetik
-          Kelainan bawaan apa saja yang terjadi di saluran kemih?
Fimosis
·         Definisi
Fimosis adalah prepusium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal sampai ke korona glandis. Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir karena terdapat adesi prepusium dengan glans penis. Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang, dan debris yang dihasilkan oleh adesi alamiah antara prepusium dengan glans penis.
Hingga usia 3-4 tahun penis tumbuh dan berkembang, dan debris yang dihasilkan oleh epitel prepusium (smegma) mengumpul di dalam prepusium dan perlahan-lahan memisahkan prepusium dari glans penis. Ereksi penis yang terjadi secara berkala membuat prepusium terdilatasi perlahan-lahan sehingga prepusium menjadi retraktil dan dapat ditarik ke proksimal. Pada saat usia 3 tahun, 90% prepusium sudah dapat diretraksi.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2

·         Etiologi
Congenital. Jelasin embriologi !!!
Didapat à akibat adanya infeksi di preputium dan glands penis, higiens yang kurang. Peradangan à udema à menggelembung.
Pasca infeksi à merusak sel-sel radang à preputium tidak bisa ditarik ke proksimal.

Dalam kebanyakan kasus, fimosis adalah bawaan lahir. Pada kasus yang lebih jarang, fimosis terjadi karena kulup kehilangan kemampuan peregangan, misalnya karena peradangan atau luka akibat pembukaan paksa kepala penis. Pembentukan jaringan parut dari bekas luka itu mencegah peregangan kulup.

·         Pathogenesis
Adanya infeksi akibat higiens local yang kurang bersih. Dihubungkan sama fungsi preputium.
·         Manifestasi klinis
Fimosis menyebabkan gangguan aliran urine berupa sulit kencing, pancaran urine mengecil, menggelembungnya ujung prepusium penis pada saat miksi, dan menimbulkan  retensi urine. higiene lokal yang kurang bersih menyebabkan terjadinya infeksi pada prepusium (postitis), infeksi pada glans penis (balanitis) atau infeksi pada glans dan prepusisium penis (balanopostitis).
Kadangkala pasien dibawa berobat oleh orang tuanya karena ada benjolan lunak di ujung penis yang tak lain adalah korpus smegma yaitu timbunan smegma di dalam sakus prepusium. Smegma terjadi dari sel-sel mukosa prepusium dan glans penis yang mengalami deskuamasi oleh bakteri yang ada di dalamnya.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2

·         Diagnosis
Anamnesis : RPS (sejak kapan susah kencing + menggelembung, kuantitas, lokasi, kualitas, kronologi, predisposisi, gejala penyerta)
RPK ( keluarga ada yang pernah sakit yang sama)
RPSosek (higienitas keluarga + lingkungan)
PF :
Inspeksi : menggelembung/tidak, preputium menutup/tidak, ada inlamasi/tidak
Palpasi : ada benjolan/tidak, benjolan keras atau lunak?, nyeri tekan/tidak, preputium bisa ditarik/tidak

·         Penatalaksanaan
Tidak dianjurkan melakukan dilatasi atau retraksi yang dipaksakan pada fimosis, karena menimbulkan luka dan terbentuk sikatriks pada ujung prepusium sebagai fimosis sekunder.
Fimosis yang disertai balanitis xerotika obliterans dapat dicoba diberikan salep deksametasone 0,1% yang dioleskan 3 atau 4 kali. Diharapkan setelah pemberian selama 6 minggu. prepusium dapat diretraksi spontan.
Pada fimosis yang menimbulkan keluhan miksi, menggelembungnya ujung prepusium pada saat miksi, atau fimosis yang disertai dengan infeksi postitis merupakan indikasi untuk dilakukan sirkumsisi. Tentunya pada balanitis atau psostitis harus diberi antibiotika sebelum sirkumsisi.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2

·         Komplikasi
Infeksi di preputium (postitis), balanitis, balanopostitis (infeksi preputium+glands penis). Jika infeksi tidak ditangani bisa menyebabkan nekrosis di glands penis.
Striktur uretra : penyempitan uretra.
Parafimosis
·         Definisi
Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang koronarius. Menarik (retraksi) prepusium ke proksimal biasanya dilakukan pada bersanggama/masturbasi atau sehabis pemasangan kateter. Jika prepusium tidak secepatnya dikembalikan ke tempat semula, menyebabkan gangguan aliran balik vena superfisial sedangkan aliran arteri tetap berjalan normal. Hal ini menyebabkan edema glans penis dirasakan nyeri. Jika dibiarkan bagian penis di sebelah distal jeratan makin membengkak yang akhirnya bisa mengalami nekrosis glans penis.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2
·         Etiologi
Akibat pemasangan kateter ???
Congenital. Embriologi???
·         Pathogenesis
Preputium tidak bisa dikembalikan à gangguan aliran balik vena dorsalis penis superfisialà udema gland penis à eksttravasasi à terjadi jeratan à suplai darah << à terjadi nekrosis
·         Manifestasi klinis
Udema gland penis
Nyeri
Jeratan pada penis
·         Diagnosis
Anamnesis : RPS (sejak kapan susah kencing + menggelembung, kuantitas, lokasi, kualitas, kronologi, predisposisi, gejala penyerta)
RPK ( keluarga ada yang pernah sakit yang sama)
RPSosek (higienitas keluarga + lingkungan)
PF :
Inspeksi : preputium menutup/tidak, ada inlamasi/tidak
Palpasi : nyeri tekan/tidak
·         Penatalaksanaan
Prepusium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik memijat glans selama 3-5 menit diharapkan edema berkurang dan secara perlahan-lahan prepusium dikembalikan pada tempatnya. Jika usaha ini tidak berhasil, dilakukan dorsum insisi pada jeratan sehingga prepusium dapat dikembalikan pada tempatnya. Setelah edema dan proses inflamasi menghilang pasien dianjurkan untuk menjalani sirkumsisi.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2

·         Komplikasi

Hipospadia
1.      Definisi
Hipospadia adalah kelainan kongenital berupa muara uretra yang terletak di sebelah ventral penis dan sebelah proksimal ujung penis. Letak meatus uretra bisa terletak glandular hingga perineal. Angka kejadian hipospadia adalah 3,2 dari 1000 kelahiran hidup.
Pada hipospadia tidak didapatkan prepusium ventral sehingga prepusium dorsal menjadi berlebihan (dorsal hood) dan sering disertai dengan korde (penis angulasi ke ventral). Kadang-kadang didapatkan stenosis meatus uretra, dan anomali bawaan berupa maldesensus atau. hernia inguinalis. Kejadian seluruh hipospadia yang bersamaan dengan kriporkismus adalah 9%, tetapi pada hipospadia posterior sebesar 32%.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2

2.      Klasifikasi
Berdasarkan letak muara uretra setelah dilakukan koreksi korde, Browne (1936) membagi hipospadia dalam tiga bagian besar, yaitu
a.       Hipospadi anterior terdiri atas tipe glanular, subkoronal, dan penis distal,
b.      Hipospadi medius terdiri atas: midshaft, dan penis pro
c.       Hipospadi posterior terdiri atas: penoskrotal, skrotal, dan perineal.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2
3.      Penatalaksanaan
Tujuan fungsional operasi hipospadia adalah:
a.       Kosmetik penis sehingga fungsi miksi dan fungsi seksual normal (ereksi lurus dan pancaran ejakulasi kuat)
b.      Penis dapat tumbuh dengan normal.
Tahapan-tahapan rekonstruksi adalah: koreksi korde (ortoplasti), membuat neouretra dari kulit penis (uretroplasti), dan membuat glans. Berbagai metode rekonstruksi telah diperkenankan mulai dari metode satu tahap hingga dua tahap. Pilihan metode tergantung dari pengalaman operator.
Reparasi hipospadi dianjurkan pada usia pra sekolah agar tidak mengganggu kegiatan belajar pada saat operasi. Perlu diingat bahwa seringkali rekonstruksi hipospadia membutuhkan lebih dari sekali operasi, koreksi ulangan jika terjadi komplikasi.
Pada hipospadia posterior dengan disertai testis maldesensus dianjurkan untuk melakukan uretroskopi praoperatif guna melihat kemungkinan adanya pembesaran utrikulus prostatikus yang mungkin terdapat keraguan jenis kelamin (sexual ambiquity).
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2
4.      Penyulit yang dapat terjadi setelah operasi hipospadi adalah: fistula uretrokutan, stensis meatus uretra, striktura uretra, korde yang belurn sepenuhnya terkoreksi, dan timbulnya divertikel uretra.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2

Definisi
Suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra eksternus (lubang kencing) terletak di bagian bawah dari penis dan letaknya lebih kearah pangkal penis dibandingkan normal. Hipospadia biasanya disertai bentuk abnormal penis yang disebabkan adanya chordee dan adanya kulit di bagian punggung penis yang relatif berlebih dan bagian bawah yang kurang.
Gejala Klinis
* Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian bawah penis yang menyerupai meatus uretra eksternus
* Preputium (kulup) tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung penis
* Adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan membentang hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar
* Kulit penis bagian bawah sangat tipis
* Tunika dartos, fasia Buch dan korpus spongiosum tidak ada
* Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar dari glans penis
* Chordee dapat timbul tanpa hipospadia sehingga penis menjadi bengkok
* Sering disertai undescended testis (testis tidak turun ke kantung skrotum)
* Kadang disertai kelainan kongenital pada ginjal
Penatalaksanaan
Tujuan operasi pada hipospadia adalah agar pasien dapat berkemih dengan normal, bentuk penis normal, dan memungkinkan fungsi seksual yang normal. Hasil pembedahan yang diharapkan adalah penis yang lurus, simetris, dan memiliki meatus uretra eksternus pada tempat yang seharusnya, yaitu di ujung penis. Ada banyak variasi teknik, yang populer adalah tunneling Sidiq-Chaula, Thiersch-Duplay, Dennis Brown, Cecil Culp.
* Teknik tunneling Sidiq-Chaula dilakukan operasi 2 tahap.
1. Tahap pertama eksisi dari chordee dan bisa sekaligus dibuatkan terowongan yang berepitel pada glans penis. Dilakukan pada usia 1 ½ -2 tahun. Penis diharapkan lurus, tapi meatus masih pada tempat yang abnormal. Penutupan luka operasi menggunakan preputium bagian dorsal dan kulit penis
2. Tahap kedua dilakukan uretroplasti, 6 bulan pasca operasi, saat parut sudah lunak. Dibuat insisi paralel pada tiap sisi uretra (saluran kemih) sampai ke glans, lalu dibuat pipa dari kulit dibagian tengah. Setelah uretra terbentuk, luka ditutup dengan flap dari kulit preputium dibagian sisi yang ditarik ke bawah dan dipertemukan pada garis tengah. Dikerjakan 6 bulan setelah tahap pertama dengan harapan bekas luka operasi pertama telah matang.
+ Teknik Horton dan Devine, dilakukan 1 tahap, dilakukan pada anak lebih besar dengan penis yang sudah cukup besar dan dengan kelainan hipospadi jenis distal (yang letaknya lebig ke ujung penis). Uretra dibuat dari flap mukosa dan kulit bagian punggung dan ujung penis dengan pedikel (kaki) kemudian dipindah ke bawah.
Mengingat pentingnya preputium untuk bahan dasar perbaikan hipospadia, maka sebaiknya tindakan penyunatan ditunda dan dilakukan berbarengan dengan operasi hipospadi.
Epidemiologi
Di AS terjadi pada setiap 300-350 kelahiran bayi laki-laki hidup. Makin proksimal (mendekat kearah pangkal) letak meatus, makin berat kelainannya dan makin jarang frekuensinya.
Penyebab
* Produksi hormon androgen abnormal
* Perbedaan sensitivitas terhadap hormon androgen pada jaringan yang berhubungan, misalnya tuberkulum genital
* Hormon estrogen dari lingkungan
Pemeriksaan Tambahan
Jarang dilakukan pemeriksaan tambahan untuk mendukung diagnosis hipospadi. Dapat dilakukan pemeriksaan ginjal seperti USG dan BNO-IVP mengingat hipospadi sering disertai kelainan pada ginjal.
Hipospadia
Kelainan kongenital pada penis menjadi masalah yang sangat penting karena penis selain berfungsi sebagai saluran pengeluaran urin juga sebagai alat seksual dikemudian hari yang akan berpengaruh terhadap fertilitas Salah satu kelainan kongenital pada penis yang paling banyak kedua setelah undescensus testiculorum ( cryptorchidism ) yaitu hipospadia. Angka kejadian hipospadia sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor genetik, hormonal, ras, geografis dan sekarang yang harus mendapat perhatian khusus yaitu pengaruh faktor pencemaran lingkungan limbah industri.
Hipospadia menyebabkan terjadinya berbagai tingkatan defisiensi uretra. Jaringan fibrosis yang menyebabkan chordee menggantikan fascia Bucks dan tunika dartos. Kulit dan preputium pada bagian ventral menjadi tipis, tidak sempurna dan membentuk kerudung dorsal di atas glans (Duckett, 1986, Mc Aninch, 1992). Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana meatus uretra eksternus terletak dipermukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal pada ujung glans penis.
Di Amerika Serikat, hipospadia diperkirakan terjadi sekali dalam kehidupan dari 350 bayi laki-laki yang dilahirkan . Angka kejadian ini sangat berbeda tergantung dari etnik dan geogafis. Di Kolumbia 1 dari 225 kelahiran bayi laki-laki, Belakangan ini di beberapa negara terjadi peningkatan angka kejadian hipospadia seperti di daerah Atlanta meningkat 3 sampai 5 kali lipat dari 1,1 per 1000 kelahiran pada tahun 1990 sampai tahun 1993. Banyak penulis melaporkan angka kejadian hipospadia yang bervariasi berkisar antara 1 : 350 per kelahiran laki-laki. Bila ini kita asumsikan ke negara Indonesia karena Indonesia belum mempunyai data pasti berapa jumlah penderita hipospadia dan berapa angka kejadian hipospadia. Maka berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik tahun 2000 menurut kelompok umur dan jenis kelamin usia 0 – 4 tahun yaitu 10.295.701 anak yang menderita hipospadia sekitar 29 ribu anak yang memerlukan penanganan repair hipospadia.

Embriologi
Pada embrio berumur 2 minggu baru terdapat 2 lapisan yaitu ektoderm dan entoderm. Baru kemudian terbentuk lekukan ditengah – tengah yaitu mesoderm yang kemudian bermigrasi ke perifer, memisahkan ektoderm dan entoderm. Di bagian kaudal ektoderm dan entoderm tetap bersatu membentuk membrana kloaka. Pada permulaan minggu ke 6, terbentuk tonjolan antara umbilical cord dan tail yang disebut genital tubercle. Dibawahnya pada garis tengah terbentuk lekukan dimana dibagian lateralnya ada 2 lipatan memanjang yang disebut genital fold. Selama minggu ke 7, genital tubercle akan memanjang dan membentuk glans. Ini adalah bentuk primordial dari penis bila embrio adalah laki-laki . Bila wanita akan menjadi klitoris.

Bila terjadi agenesis dari mesoderm, maka genital tubercle tak terbentuk, sehingga penis juga tak terbentuk. Bagisan anterior dari membrana kloaka, yaitu membrana urogenitalia akan ruptur dan membentuk sinus. Sementara itu sepasang lipatan yang disebut genital fold akan membentuk sisi dari sinus urogenitalia. Bila genital fold gagal bersatu diatas sinus urogenitalia maka akan timbul hipospadia. Selama periode ini juga, terbentuk genital swelling di bagian lateral kiri dan kanan. Hipospadia yang terberat yaitu jenis penoskrotal skrotal dan perineal, terjadi karena kegagalan fold dan genital sweling untuk bersatu di tengah-tengah.

Anatomi Penis
Anatomi normal penis terdiri dari sepasang korpora kavernosa yang dibungkus oleh tunika albugenia yang tebal dan fibrous dengan septum di bagian tengahnya. Uretra melintasi penis di dalam korpus spongiosum yang terletak dalam posisi ventral pada alur diantara kedua korpora kavernosa. Uretra muncul pada ujung distal dari glans penis yang berbentuk konus. Fascia spermatika atau tunika dartos, adalah suatu lapisan longgar penis yang terletak pada fascia tersebut. Di bawah tunika dartos terdapat facia Bucks yang mengelilingi korpora kavernosa dan kemudian memisah untuk menutupi korpus spongiosum secara terpisah. Berkas neurovaskuler dorsal terletak dalam fascia Bucks pada diantara kedua korpora kavernosa.


Etiopatogenesis
Hipospadia terjadi karena gangguan perkembangan urethra anterior yang tidak sempurna sehingga urethra terletak dimana saja sepanjang batang penis sampai perineum. Semakin proksimal muara meatus maka semakin besar kemungkinan ventral penis memendek dan melengkung karena adanya chordae.
Sampai saat ini terjadinya hipospadia masih dianggap karena kekurangan androgen atau kelebihan estrogen pada proses maskulinisasi masa embrional Devine, 1970 mengatakan bahwa deformitas yang terjadi pada penderita hipospadia disebabkan oleh Involusi sel-sel interstitial pada testis yang sedang tumbuh yang disertai dengan berhentinya produksi androgen dan akibatnya terjadi maskulanisasi yang tak sempurna organ genetalia eksterna Ada banyak faktor penyebab hipospadia dan banyak teori yang menyatakan tentang penyebab hipospadia antara lain :

* Faktor genetik..

12 % berpengaruh terhadap kejadian hipospadia bila punya riwayat keluarga yang menderita hipospadia. 50 % berpengaruh terhadap kejadian hipospadia bila bapaknya menderita hipospadia.

* Faktor etnik dan geografis..

Di Amerika Serikat angka kejadian hipospadia pada kaukasoid lebih tinggi dari pada orang Afrika, Amerika yaitu 1,3.

* Faktor hormonal

Faktor hormon androgen / estrogen sangat berpengaruh terhadap kejadian hipospadia karena berpengaruh terhadap proses maskulinisasi masa embrional. Sharpe dan Kebaek (1993) mengemukakan hipotesis tentang pengaruh estrogen terhadap kejadian hipospadia bahwa estrogen sangat berperan dalam pembentukan genital eksterna laki-laki saat embrional.
Perubahan kadar estrogen dapat berasal dari :

* Androgen yaitu perubahan pola makanan yang meningkatkan lemah tubuh.
* Sintetis seperti oral kontracepsi (Ethynil Estradiol)
* Tanaman seperti kedelai
* Estrogen chemical seperti senyawa organochlcrin

Androgen dihasilkan oleh testis dan placenta karena terjadi defisiensi androgen akan menyebabkan penurunan produksi dehidrotestosterone (DHT) yang dipengaruhi oleh 5 ? reduktase, ini berperan dalam pembentukan penis sehingga bila terjadi defisiensi androgen akan menyebabkan kegagalan pembentukan bumbung urethra yang disebut hipospadia.

* Faktor pencemaran limbah industri.

Limbah industri berperan sebagai “Endocrin discrupting chemicals” baik bersifat eksogenik maupun anti androgenik seperti polychlorobiphenyls, dioxin, furan, peptisida organochlorin, alkilphenol polyethoxsylates dan phtalites.


Sudah diketahui bahwa setelah tingkat indiferen maka perkembangan genital eksterna laki-laki selanjutnya dipengaruhi oleh estrogen yang dihasilkan testis primitif. Suatu hipotesis mengemukakan bahwa kekurangan estrogen atau terdapatnya anti androgen akan mempengaruhi pembentukan genitalia ekterna laki-laki.
Beberapa kemungkinan yang terjadi berkaitan dengan hipospadia, yaitu :

* Kegagalan tunas sel-sel ektoderm yang berasal dari ujung glans untuk tumbuh kedalam massa glans bergabung dengan sel-sel entoderm sepanjang uretra penis. Hal ini mengakibatkan terjadinya osteum uretra eksternum terletak di glans atau korona glandis di permukaan ventral.
* Kegagalan bersatunya lipatan genital untuk menutupi alur uretra – uretral groove kedalam uretra penis yang mengakibatkan osteum uretra eksternum terletak di batang penis. Begitu pula kegagalan bumbung genital bersatu dengan sempurna mengakibatkan osteum uretra ekternum bermuara di penoskrotal atau perineal.


Dari kegagalan perkembangan penis tersebut akan terjadi 5 macam letak osteum uretra eksternum yaitu di : 1. Glans, 2. Koronal glandis, 3. Korpus penis, 4. Penos skrotal, 5. Perineal.

Paulozzi dkk, 1997 dimana Metropolitan Congenital Defects Program (MCDP) membagi hipospadia atas 3 derajat, yaitu :

* Derajad I : OUE letak pada permukaan ventral glans penis & korona glandis.

* Derajat II : OUE terletak pada permukaan ventral korpus penis

* Derajat III: OUE terletak pada permukaan ventral skrotum atau perineum

Biasanya derajat II dan derajat III diikuti oleh melengkungnya penis ke ventral yang disebut chordee . Chordee ini disebabkan terlalu pendeknya kulit pada permukaan ventral penis. Hipospadia derajat ini akan mengganggu aliran normal urin dan fungsi reproduksi , oleh karena itu perlu dilakukan terapi dengan tindakan operasi

Diagnosis
Kelainan hipospadia diketahui segera setelah kelahiran. Kelainan ini diketahui dimana letak muara uretra tidak diujung gland penis tetapi terletak di ventroproksimal penis. Kelainan ini terbatas di uretra anterior sedangkan leher vesica urinaria dan uretraposterior tidak terganggu sehingga tidak ada gangguan miksi.

Barcat (1973) berdasarkan letak ostium uretra eksterna maka hipospadia dibagi 5 type yaitu :


Klasifikasi
* Anterior ( 60-70 %)
o Hipospadia tipe gland
o Hipospadia tipe coronal

* Midle (10-15%)
o Hipospadia tipe penil

* Posterior (20%)
o Hipospadia tipe penoscrotal
o Hipospadia tipe perineal

Penatalaksanaan
Tujuan repair hipospadia yaitu untuk memperbaiki kelainan anatomi baik bentuk penis yang bengkok karena pengaruh adanya chordae maupun letak osteum uretra eksterna sehingga ada 2 hal pokok dalam repair hipospadia yaitu:

+ Chordectomi , merelease chordae sehingga penis bisa lurus kedepan saat ereksi.
+ Urethroplasty , membuat osteum urethra externa diujung gland penis sehingga pancaran urin dan semen bisa lurus ke depan.

Apabila chordectomi dan urethroplasty dilakukan dalam satu waktu operasi yang sama disebut satu tahap, bila dilakukan dalam waktu berbeda disebut dua tahap
Ada 4 hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan repair hipospadia agar tujuan operasi bisa tercapai yaitu usia, tipe hipospadia dan besarnya penis dan ada tidaknya chorde. Usia ideal untuk repair hipospadia yaitu usia 6 bulan sampai usia belum sekolah karena mempertimbangkan faktor psikologis anak terhadap tindakan operasi dan kelainannya itu sendiri, sehingga tahapan repair hipospadia sudah tercapai sebelum anak sekolah.
Ada 3 tipe rekonstruksi sebagai berikut : Sedangkan tipe hipospadia dan besar penis sangat berpengaruh terhadap tahapan dan tehnik operasi hal ini berpengaruh terhadap keberhasilan operasi. Semakin kecil penis dan semakin ke proksimal tipe hipospadia semakin sukar tehnik dan keberhasilan operasinya.

o Methode Duplay
+ Untuk repair hipospadia tipe penil.
+ Kulit penil digunakan untuk membuat urethroplastinya atau bisa juga digunakan kulit scrotum.
o Methode Ombredane , Untuk repair hipospadia coronal dan distal penil.
o Nove-josserand, Untuk repair hipospadia berbagai tipe tapi urethroplastinya menggunakan skin graft.

Tujuan perbaikan hipospadia untuk melepaskan chordee dan menempatkan kembali native uretra atau membentuk uretra pada ujung glans penis. Salah satu masalah terpenting dalam pembedahan hipospadia tersebut adalah kesulitan dalam membentuk uretra meatus yang baru. Skin graff uretroplasty pertama dirancang oleh Nove – Joserand. Namun oleh karena memiliki banyak komplikasi seperti stenosis sehingga saat ini tidak dipergunakan lagi .
Thiersche dan Duplay melakukan suatu perbaikan dua tahap dimana tahap pertama memotong lapisan yang menyebabkan chordee dan meluruskan penis. Beberapa bulan selanjutnya uretra dibentuk dengan melakukan pemotongan memanjang ke bawah pada permukaan ventral dari penis untuk membentuk sebuah uretra. Kelemahan operasi ini bahwa tekhnik tersebut tidak memperluas uretra menuju ujung glans.
Cecil memperkenalkan tekhnik perbaikan hipospadia tiga tahap dimana pada tahap ke 2 penis dilekatkan pada skrotum. Baru pada tahap ke 3 dilakukan pemisahan penis dan skrotum

Pada semua tehnik operasi tersebut pada tahap pertama adalah dilakukan eksisi chordee. Penutupan luka Operasi dilakukan dengan menggunakan preputium bagian dorsal dari kulit penis . Tahap pertama ini dilakukan pada usia 1,5 – 2 tahun bila ukuran penis sesuai untuk usianya. Setelah eksisi chordee maka penis akan menjadi lurus, tapi meatus masih pada tempatnya yang abnormal. Pada tahap ke dua dilakukan uretroplasty yang dikerjakan 6 bulan setelah tahap pertama.
Tekhnik reparasi yang paling populer dilakukan oleh dokter bedah plastik adalah tekhnik modifikasi operasi Thiersch – Duplay. Kelebihan jaringan preputium ditransfer dari dorsum penis ke permukaan ventral. Byar, 1951 memodifikasi operasi ini dengan membelah preputium pada garis tengah dan membawa flap preputium ini ke arah distal permukaan ventral penis. Hal demikian memberikan kelebihan jaringan untuk rekontroksi uretra lebih lanjut. Setelah interval sedikitnya 6 bulan, suatu strip sentral dari kulit dipasangkan pada permukaan ventral penis, dan tube strip dari kulit ditarik sejauh mungkin kearah distal. Byar bisa menutupi uretra baru dengan mempertemukan tepi kulit lateral di garis tengah dengan penutupan yang berlapis lapis.

STRIKTURA URETRA

1.      Definisi
Striktura uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis korpus spongiosum.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2

2.      Etiologi
a.       Striktura uretra dapat disebabkan karena suatu infeksi, trauma pada uretra, dan kelainan bawaan. Infeksi yang paling sering menimbulkan striktura uretra adalah infeksi oleh kuman gonokokus yang telah menginfeksi uretra beberapa tahun sebelumnya. Keadaan ini sekarang jarang dijumpai karena banyak pemakaian antibiotika untuk memberantas uretritis.
b.      Trauma yang menyebabkan striktura uretra adalah trauma tumpul pada selangkangan (straddle injury), fraktur tulang pelvis, dan instrumentasi atau tindakan transuretra uretra yang kurang hati-hati.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2
3.      Patoflsiologi
Proses radang akibat tramua atau infeksi pada uretra akan menyebabkan terbentuknya jaringan sikatrilk pada uretra. Jaringan sikatriks pada lumen uretra menimbulkan hambatan aliran urine hingga retensi urine. Aliran urine yang terhambat mencari jalan keluar di tempat lain (di sebelah proksimal striktura) dan akhimya mengumpul di rongga periuretra. Jika terinfeksi menimbulkan abses periuretra yang kemudian pecah membentuk fistula uretrokutan. Pada keadan tertentu dijumpai banyak sekali fistula sehingga disebut sebagai fistula seruling
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2
4.      Derajat Penyempitan Uretra
Sesuai dengan derajat penyempitan lumennya, striktura uretra dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu derajat:
a.       Ringan: jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen uretra.
b.      Sedang: jika terdapat oklusi 1/3 sampai dengan 1/2diameter lumen uretra
c.       Berat: jika terdapat oklusi lebih besar dari 1/2diameter lumen uretra.
Pada penyempitan derajat berat kadang kala teraba jaringan keras di korpus spongiosum, yang dikenal dengan spongiofibrosis.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2

5.      Pemeriksaan penunjang
a.          Untuk mengetahui pola pancaran urine secara obyektif, dapat diukur dengan cara sederhana atau dengan memakai alat uroflometri. Derasnya pancaran dapat diukur dengan membagi volume urine yang dikeluarkan pada saat miksi dibagi dengan lama proses miksi. Kecepatan pancaran pria normal adalah 20 ml/detik. Jika kecepatan pancaran kurang dari 10 ml/detik menandakan ada obstruksi.
b.         Untuk melihat letak penyempitan dan besarnya penyempitan uretra dibuat foto uretrografi. Lebih lengkap lagi mengenai panjang striktura adalah dengan membuat foto bipolar sistourtrografi dengan cara memasukkan bahan kontras secara antegrad dari buli-buli dan secara retrograd dari uretra.
c.          Melihat pembuntuan uretra secara langsung dilakukan melalui uretroskopi yaitu melihat striktura transuretra. Jika diketemukan striktura langsung diikuti dengan uretrotomi interna (sachse) yaitu memotong jaringan fibrotik dengan memakai pisau sachse.
Sumber: Purnomo B.2003.Dasar-Dasar Orologi.Jakarta: CV infomedika. Ed 2

6.      Terapi
a.       Jika pasien data karena retensi urine, secepatnya dilakukan sistostomi suprapubik untuk mengeluarkan urine. Jika dijumpai abses periuretra dilakukan insisi dan pemberian antibiotika.
b.      Tindakan khusus yang dilakukan terhadap striktura uretra adalah:
*      Businasi (dilatasi) dengan busi logam yang dilakukan secara hati-hati. Tindakan yang kasar tambah akan merusak uretra sehingga menimbulkan luka baru yang pada akhirnya menimbulkan striktura lagi yang lebih berat. Tindakan ini dapat menimbulkan salah jalan (false route)
*      Uretrotomi interna: yaitu memotong jaringan sikatriks uretra dengan pisau Otis atau dengan pisau Sachse. Otis dikerjakan jika belum. terjadi striktura totaL sedangkan pada striktura yang lebih berat, pernotongan striktura dikerjakan secara visual dengan memakai'pisau sachse
*      Uretrotomi eksterna adalah tindakan operasi terbuka berupa pemotongan jaringan fibrosis, kemudian dilakukan anastomosis di antara jaringan uretra yang masib sehat.
7.      Penyulit
Obstruksi uretra yang lama menimbulkan stasis urine dan menimbulkan berbagai penyulit di antaranya adalah: infeksi saluran kemih, terbentuknya divertikel uretra/buli-buli, abses periuretra, batu uretra, fistel uretro-kutan, dan karsinoma uretra.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails