Halaman

Jumat, 07 Oktober 2011

Infeksi menular seksual

LBM 3
STEP 1
Ektopik : suatu keadaan yg seharusnya berada di dalam tapi berada di luar. Tidak pada tempatnya. Timbul dari jaringan yg abnormal
Duh tubuh : suatu simptom yg keluar dari urethra baik dari bentuk mukus atau serousa
Laki2 di urethra
Wanita di serviks, vagina, urethra
Mukopurulen : cairan yg bersifat kental spt susu&berwarna kehijauan
Serous mukus: Cairan bening dan kental
OUE : lubang akhir keluarnya urin dan sperma
IMS : IMS merupakan sekelompok penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual baik dengan cara genitogenital (alat kelamin dengan alat kelamin), anogenital (anus dengan alat kelamin) maupun orogenital (mulut dengan alat kelamin).
(Sjaiful Fahmi Daili, dkk.2007.Infeksi Menular Seksual.Jakarta:FKUI)
STEP2
 Mengapa merasa nyeri saat kencing???
Mengapa air seni keruh dan kental spt nanah??
Mengapa didapatkan flek berupa nanah???
Apa hub keluhan penderita dg aktivitas sebelumnya yaitu hub sexual???
Mengapa dokter juga menganjurkan istrinya juga diperiksa??
Apakah ada pengaruh dengan peny. Yg diderita suaminya??
Mengapa pada Px. Fisik ditemukan OUE eritem, udem, ektopik??
Apa ygmenyebabkan pada Px. Fisik didapatkan tidak serous mukus, mukopurulen???
Bila ada perbedaan sama yg lain, apa itu???
Bagaimana cara penularan IMS??
DD???
STEP 3
Mengapa merasa nyeri saat kencing???
Krn ada gangguan pada saluran kemih, mungkin di OUEnya, urethranya,Vunya
KOK GANGGUAN??
Krn ada tanda2 inflamasi akibat bakteri yg menempel pada uretranya
KOK INFLAMASI BISA NYERI ?
Vaskuler menekan saraf, apabila ada inflamasi di uretra terus pada saat itu kencing maka daerah inflamasi tersebut terkena zat2 pada air seni  menimbulkan nyeri
Bakteri menghasilkan endotoksin
N. Gonore
1. gonekokus masuk ke dalam tubuh menempel di epitel mukosa lewat bantuan pilià dikenal ada antigen
2. Endositosis oleh sel dan direduksi oleh lipopolisakaridaà
3. masuk ke subepitel  (epitel uretra rusak)à oleh
4. pelepasan sel dibawahnya
Lipopoliskarida???
Lipopolisakarida dianggap antigen oleh tubuh
Apa yg dimiliki oleh bakteri mengapa bisa dianggap oleh tubuh bukan antigen??
Terus yg mengendositosis epitel atau PMN??? Terus apa ada sel yg lain tidak??
Sel PMN di darah atau di mukus barrier
Mukus barrier??
Lapisan yg melindungi epitel mukus
Mukus barrier di uretra??
Pada pria di???
Uretra dan prostat
Pada wanita di??
vagina
Ada tapi gak tau namanya apa
Uretra epitel??
Sel kuboid simplek non silia
SARAF
Terjadi kerusakan di saluran kemih, mungkin penyebabnya bakteri
Epitel kuboid pada uretra lebih mudah terkena infeksi
Mengapa timbul PUS?
Mengapa air seni keruh dan kental spt nanah??
Antigen vs antibodi antigennya mati terus keluar nanah
Antigen : T. PALLIDUM
N. Gonore
1. gonekokus masuk ke dalam tubuh menempel di epitel mukosa lewat bantuan pili
2. Endositosis oleh sel dan direduksi oleh lipopolisakarida
3. masuk ke subepitel
4. pelepasan sel dibawahnya
Clamidia
Meningitidis
PMS
PATOGENESIS VIRUS, BAKTERI, JAMUR??? DAN TERAPI?
1.       BAKTERI
N. GONORE ; URETRITIS
CLAMIDIA TRAFOMATIS
MIKROPLASMA HUMANIS
T. PALLIDUM
2.       virus
Mikroorganisme benda asing, scr otomatis tubuh melawan, shg tubuh mengeluarkan antibody
Knp kok flora normal tidak menginfeksi???
Perpindahan lingkungan, PH,
Mengapa didapatkan flek berupa nanah???
IMS apa yg menular tidak lewat darah??
Gonore bisa terlihat pada leukosit PMN
Apa hub keluhan penderita dg aktivitas sebelumnya yaitu hub sexual???
Merupakan slah satu faktorpencetus
Mengapa dokter juga menganjurkan istrinya juga diperiksa??
Jadi keadaan waktu hamil lebih besar tertularà krn pada saat hamil imunitas menurun
Apakah ada pengaruh dengan peny. Yg diderita suaminya??
bayi dapat terkena gonore juga
Mengapa pada Px. Fisik ditemukan OUE eritem, udem, ektopik??
Apa ygmenyebabkan pada Px. Fisik didapatkan tidak serous mukus, mukopurulen???
Bila ada perbedaan sama yg lain, apa itu???
Bagaimana cara penularan IMS??
Lewat darah :
Tidak lewat darah :
DD???
Uretritis non
Diagnosis
Uretritis gonore
Step 4
Step 5
Mengapa merasa nyeri saat kencing???
Krn ada gangguan pada saluran kemih, mungkin di OUEnya, urethranya,Vunya
KOK GANGGUAN??
Krn ada tanda2 inflamasi akibat bakteri yg menempel pada uretranya
KOK INFLAMASI BISA NYERI ?
Vaskuler menekan saraf, apabila ada inflamasi di uretra terus pada saat itu kencing maka daerah inflamasi tersebut terkena zat2 pada air seni  menimbulkan nyeri
Bakteri menghasilkan endotoksin
N. Gonore
1. gonekokus masuk ke dalam tubuh menempel di epitel mukosa lewat bantuan pilià dikenal ada antigen
2. Endositosis oleh sel dan direduksi oleh lipopolisakaridaà
3. masuk ke subepitel  (epitel uretra rusak)à oleh
4. pelepasan sel dibawahnya
Lipopoliskarida???
Lipopolisakarida dianggap antigen oleh tubuh
Apa yg dimiliki oleh bakteri mengapa bisa dianggap oleh tubuh bukan antigen??
Terus yg mengendositosis epitel atau PMN??? Terus apa ada sel yg lain tidak??
Sel PMN di darah atau di mukus barrier
Mukus barrier??
Lapisan yg melindungi epitel mukus
Mukus barrier di uretra??
Pada pria di???
Uretra dan prostat
Pada wanita di??
vagina
Ada tapi gak tau namanya apa
Uretra epitel??
Sel kuboid simplek non silia
SARAF
Terjadi kerusakan di saluran kemih, mungkin penyebabnya bakteri
Epitel kuboid pada uretra lebih mudah terkena infeksi
Mengapa timbul PUS?
Mengapa air seni keruh dan kental spt nanah??
Antigen vs antibodi antigennya mati terus keluar nanah
Antigen : T. PALLIDUM
N. Gonore
1. gonekokus masuk ke dalam tubuh menempel di epitel mukosa lewat bantuan pili
2. Endositosis oleh sel dan direduksi oleh lipopolisakarida
3. masuk ke subepitel
4. pelepasan sel dibawahnya
Clamidia
Meningitidis
PMS
PATOGENESIS VIRUS, BAKTERI, JAMUR??? DAN TERAPI?
1.       BAKTERI
N. GONORE ; URETRITIS
CLAMIDIA TRAFOMATIS
MIKROPLASMA HUMANIS
T. PALLIDUM
2.       virus
Mikroorganisme benda asing, scr otomatis tubuh melawan, shg tubuh mengeluarkan antibody
Knp kok flora normal tidak menginfeksi???
Perpindahan lingkungan, PH,
Mengapa didapatkan flek berupa nanah???
IMS apa yg menular tidak lewat darah??
Gonore bisa terlihat pada leukosit PMN
Apa hub keluhan penderita dg aktivitas sebelumnya yaitu hub sexual???
Merupakan slah satu faktorpencetus
Mengapa dokter juga menganjurkan istrinya juga diperiksa??
Jadi keadaan waktu hamil lebih besar tertularà krn pada saat hamil imunitas menurun
Apakah ada pengaruh dengan peny. Yg diderita suaminya??
bayi dapat terkena gonore juga
Mengapa pada Px. Fisik ditemukan OUE eritem, udem, ektopik??
Apa ygmenyebabkan pada Px. Fisik didapatkan tidak serous mukus, mukopurulen???
Bila ada perbedaan sama yg lain, apa itu???
Bagaimana cara penularan IMS??
Lewat darah :
Tidak lewat darah :
DD???
Uretritis non
Diagnosis
Uretritis gonore
Step 6
Mengapa merasa nyeri saat kencing???
Krn ada gangguan pada saluran kemih, mungkin di OUEnya, urethranya,Vunya
KOK GANGGUAN??
Krn ada tanda2 inflamasi akibat bakteri yg menempel pada uretranya
KOK INFLAMASI BISA NYERI ?
Vaskuler menekan saraf, apabila ada inflamasi di uretra terus pada saat itu kencing maka daerah inflamasi tersebut terkena zat2 pada air seni  menimbulkan nyeri
Bakteri menghasilkan endotoksin
N. Gonore
1. gonekokus masuk ke dalam tubuh menempel di epitel mukosa lewat bantuan pilià dikenal ada antigen
2. Endositosis oleh sel dan direduksi oleh lipopolisakaridaà
3. masuk ke subepitel  (epitel uretra rusak)à oleh
4. pelepasan sel dibawahnya
Lipopoliskarida???
Lipopolisakarida dianggap antigen oleh tubuh
Apa yg dimiliki oleh bakteri mengapa bisa dianggap oleh tubuh bukan antigen??
Terus yg mengendositosis epitel atau PMN??? Terus apa ada sel yg lain tidak??
Sel PMN di darah atau di mukus barrier
Mukus barrier??
Lapisan yg melindungi epitel mukus
Mukus barrier di uretra??
Pada pria di???
Uretra dan prostat
Pada wanita di??
vagina
Ada tapi gak tau namanya apa
Uretra epitel??
Sel kuboid simplek non silia
SARAF
Terjadi kerusakan di saluran kemih, mungkin penyebabnya bakteri
Epitel kuboid pada uretra lebih mudah terkena infeksi
Mengapa timbul PUS?
Mengapa air seni keruh dan kental spt nanah??
Antigen vs antibodi antigennya mati terus keluar nanah
Antigen : T. PALLIDUM
N. Gonore
1. gonekokus masuk ke dalam tubuh menempel di epitel mukosa lewat bantuan pili
2. Endositosis oleh sel dan direduksi oleh lipopolisakarida
3. masuk ke subepitel
4. pelepasan sel dibawahnya
Clamidia
Meningitidis
PMS
PATOGENESIS VIRUS, BAKTERI, JAMUR??? DAN TERAPI?
Etiologi IMS & penyakitnya
1.      Bakteri

Neisseria gonorrhoeae
Uretritis, epididimitis, servisitis, proktitis, faringitis, konjungtivitis, bartholinitis
Chlamydia trachomatis
Mycoplasma hominis
Ureaplasma urealyticum
Uretritis, epididimitis, servisitis, proktitis, salpingitis, limfogranuloma venereum (hanya C. trachomatis)
Treponema pallidum
Sifilis
Gardnerella vaginalis
Vaginitis
Donovania granulomatis
Granuloma inguinale
2.      Virus

Herpes simplex virus
Herpes genitalis
Herpes B virus
Hepatitis fulminan akut dan kronik
Human papilloma virus
Kondiloma akuminatum, papiloma laring pada bayi
Molluscum contagiosum virus
Moluskum kontangiosum
Human immunodeficiency virus
AIDS (Acquired immune Deficiency
3.      Protozoa

Trichomonas vaginalis
Vaginitis, uretritis, balanitis
4.      Fungus

Candida albicans
Vulvovaginitis, balanitis, balanopostits
5.      Ektoparasit

Phthirus pubis
Pedikulosis pubis
Sarcoples scabiei var. hominis
Skabies
(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI)
Mikroorganisme benda asing, scr otomatis tubuh melawan, shg tubuh mengeluarkan antibody
Home > Ginekologi > Penyakit Menular Seksual
Aug 15, 2009 15 Comments by lusa


Penyakit menular seksual merupakan penyakit yang ditakuti oleh setiap orang. Angka kejadian penyakit ini termasuk tinggi di Indonesia. Kelompok resiko yang rentan terinfeksi tentunya adalah seseorang yang sering  “jajan” alias punya kebiasaan perilaku yang tidak sehat. Penyakit menular seksual yang nantinya kita bahas disini antara lain :
  1. Herpes
  2. Gonorea
  3. Sifilis
  4. Chlamidia
Pengertian herpes adalah infeksi akut pada genetalia dengan gejala khas berupa vesikel.
Disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe II. Cara penularan melalui hubungan kelamin, tanpa melalui hubungan kelamin seperti : melalui alat-alat tidur, pakaian, handuk,dll atau sewaktu proses persalinan/partus pervaginam pada ibu hamil dengan infeksi herpes pada alat kelamin luar.
Perbedaan HSV tipe I dengan tipe II

HSV tipe I
HSV tipe II
Predileksi
Kulit dan mukosa di luar
Kulit dan mukosa daerah genetalia dan perianal
Kultur pada chorioallatoic
membran (CAM) dari telur ayam
Membentuk bercak kecil
Membentuk pock besar dan tebal
Serologi
Antibodi terhadap HSV tipe I
Antibodi terhadap HSV tipe II
Sifat lain
Tidak bersifat onkogeni
Bersifat onkogeni
Epidemiologi
Herpes simpleks virus tipe II ditemukan pada wanita pelacur 10x lebih tinggi daripada wanita normal. Sedangkan HSV tipe I sering dijumpai pada kelompok dengan sosioekonomi rendah.
Patogenesis
Infeksi herpes genitalis dapat sebagai infeksi primer maupun sebagai infeksi rekuren.
  • Infeksi primer – Infeksi primer terjadi bila virus dari luar masuk ke dalam tubuh penderita, DNA dari tubuh penderita melakukan penggabungan dan mengadakan multiplikasi. Pada saat itu, tubuh hospes belum memiliki antibodi yang spesifik hingga menimbulkan lesi lebih luas. Selanjutnya virus menjalar melalui serabut syaraf sensorik menuju ganglion sakralis (syaraf regional) dan berdiam disana.
  • Infeksi rekuren – Infeksi rekuren terjadi pada suatu waktu bila ada faktor tertentu (trigger factor) sehingga virus mengalami reaktivitas dan multiplikasi kembali.
Gambaran Klinis (Tanda dan Gejala)
  • Timbul erupsi bintik kemerahan, disertai rasa panas dan gatal pada kulit region genitalis.
  • Terkadang disertai demam, seperti influenza, setelah 2-3 hari bintik kemerahan berubah menjadi vesikel disertai nyeri.
  • 5-7 hari, vesikel pecah dan keluar cairan jernih sehingga timbul keropeng.
  • Kadang dapat kambuh lagi.
  • Gangguan mobilitas, vaginitis, urethritis, sistitis dan fisura ani herpetika terjadi bila mengenai region genetalia.
  • Abortus
  • Anomali kongenital
  • Infeksi pada neonatus (konjungtifitis/ keratis, ensefalitis, vesikulitis kutis, ikterus, dan anomali konvulsi).
  • Lakukan pemeriksaan serologi (STS).
  • Atasi nyeri dan demam dengan parasetamol 3 x 500 mg.
  • Bersihkan lesi dengan larutan antiseptic dan kompres dengan air hangat.
  • Keringkan dan oleskan acyclovir 5% topikal setelah nyeri berkurang.
  • Berikan acyclovir tablet 200 mg tiap 4 jam.
  • Rawat inap bila terjadi demam tinggi, nyeri hebat, retensi urin, konvulsi, neurosis, reaksi neurologik lokal, ketuban pecah dini maupun partus prematurus.
  • Berikan pengobatan pada pasangan berupa acyclovir oral selama 7 hari.
  • Bila terpaksa partus pervaginam, hindari transmisi ke bayi atau penolong.
Gonorhea
Pengertian, adalah penyakit kelamin yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.Disebut juga penyakit kencing nanah atau GO.
Penyebab
Penyebabnya adalah kuman Neisseria Gonorrhoea, disebut juga gonokokus, berbentuk diplokokus.
Kuman ini menyerang selaput lendir dari :
Penularan melalui oral, anal dan vaginal seks. Hampir 90% penderita GO tidak memperlihatkan keluhan dan gejala. Tanda pada penderita GO baik lelaki dan perempuan, bisa tanpa keluhan dan gejala.
Lelaki
  • Keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui penis.
  • Terasa panas dan nyeri pada waktu kencing.
  • Sering buang  air kecil.
  • Terjadi pembengkakan pada pelir (testis).
Perempuan
Bila gejala sudah meluas ke arah PID (Pelvic Inflamatory Disease) maka sering timbul :
Bila GO tidak diobati maka ± 1% dari lelaki dan wanita, akan terjadi DGI atau Dessiminated Gonorrhoe Infection. Tanda dan gejalanya  berupa demam, bercak di kulit, persendian bengkak dan nyeri, peradangan pada dinding rongga jantung, peradangan selaput pembungkus otak serta meningitis.
Komplikasi dapat timbul pada bayi, lelaki maupun perempuan dewasa.
1.   Lelaki – prostatitis (radang kelenjar prostat), adanya jaringan parut pada saluran kencing (urethra), mandul/ infertil, peradangan epididimis,
2.   Perempuan – PID, infertil, gangguan menstruasi kronis, peradangan selaput lendir rahim setelah melahirkan (post partum endometriosis), abortus, cistitis (peradangan kandung kencing), peradangan disertai pus.
  • Menghindari seks bebas (free sex).
  • Monogami.
  • Penggunaan kondom saat vaginal, oral maupun anal seks.
1. Pada masa kehamilan, berikan antibiotika seperti : a) Ampisilin 2 gram IV dosis awal, lanjutkan dengan 3 x 1 gram per oral selama 7 hari. b) Ampisilin + Sulbaktan 2,25 gram oral dosis tunggal. c) Spektinomisin 2 gram IM dosis tunggal. d) Seftriakson 500 mg IM dosis tunggal.
2. Masa nifas, berikan antibiotika seperti : a) Xiprofloksasin 1 gram dosis tunggal. b) Trimethroprim + Sulfamethoksazol (160 mg + 800 mg) 5 kaplet dosis tunggal.
3. Oftalmia neonatorum (konjungtivitis) : a) Garamisin tetes mata 3 x 2 tetes. b) Antibiotika – Ampisilin 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Amoksisilin + asam klamtanat 50 mg/ kgBB IM selama 7 hari; Seftriakson 50 mg/ kgBB IM dosis tunggal.
4. Lakukan konseling tentang metode barier dalam melakukan hubungan seksual.
5. Berikan pengobatan yang sama pada pasangannya.
6. Buat jadual kunjungan ulang dan pastikan pasangan & pasien akan menyelesaikan pengobatan hingga tuntas.
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Treponema Pallidum, bersifat kronik dan sistematik. Nama lain adalah Lues venereal atau raja singa.
Penyebab
Penyebabnya adalah Treponema Pallidum, termasuk ordo Spirochaecrales, familia Spirochaetaceae dan genus Treponema. Bentuk spiral teratur, panjang 6-15 µm, lebar 0,15 µm, terdiri atas 8-24 lekukan. Pembiakan secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam.
Sifilis terbagi menjadi sifilis congenital dan sifilis akuista.
1.   Sifilis Kongenital, terbagi atas : a) Dini (sebelum 2 tahun); b) Lanjut (sesudah 2 tahun); Stigmata
2.   Sifilis Akuista, terbagi : a) Klinik; b) Epidemiologik
Menurut caranya sifilis dibagi menjadi tiga stadium yaitu : Stadium I (SI); Stadium II (SII); Stadium III (SIII)
Secara epidemiologik, WHO membagi menjadi :
  • Stadium dini menular ( dalam waktu 2 tahun sejak infeksi), terdiri dari SI, SII, stadium rekuren dan stadium laten dini.
  • Stadium lanjut tak menular (setelah 2 tahun sejak infeksi), terdiri atas stadium laten lanjut dan SIII.
  • Lesi (berupa ulkus, soliter, dasar bersih, batas halus, bentuk bulat/longitudinal).
  • Tanpa nyeri tekan.
1. Menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada persalinan.
2. Menerapkan prinsip pencegahan infeksi pada penggunaan instrumen.
3. Pemberian antibiotika, misal : Benzalin pensilin 4,8 juta unit IM setiap minggu dengan 4x pemberian; Dofsisiklin 200 mg oral dosis awal, dilanjutkan 2×100 mg oral hingga 20 hari; Sefriakson 500 mg IM selama 10 hari.
4. Sebelum pemberian terapi pada bayi dengan dugaan/ terbukti menderita sifilis kongenital, maka dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis dan uji serologik tiap bulan sampai negatif. Berikan antibiotik : Benzalin pensilin 200.000 IU/ kgBB per minggu hingga 4x pemberian; Sefriakson 50 mg/ kg BB dosis tunggal (per hari 10 hari).
5. Lakukan konseling preventif, pengobatan tuntas dan asuhan mandiri.
6. Memastikan pengobatan lengkap dan kontrol terjadwal.
7. Pantau lesi kronik atau gejala neurologik yang menyertai.
Chlamydia
Adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman Chlamydia trachomatis dan dapat diobati.
Penyebab
Kuman Chlamydia trachomatis.
Penularan
Kuman ini menyerang sel pada selaput lendir : a) Uretra, vagina, serviks dan endometrium. b) Saluran tuba fallopi. c) Anus dan rektum. d) Kelopak mata. e) Tenggorokan (insiden jarang).
Chlamydia paling sering menyerang pada usia muda dan remaja. Penularannya dapat melalui : hubungan seksual secara oral, anal maupun oral seks; hubungan seksual dengan tangan, sehingga cairan mani terpercik ke mata; dari ibu ke bayi sewaktu proses persalinan.
Sekitar 75 % perempuan dan 50% laki-laki yang tertular Chalmydia tidak menunjukkan tanda dan gejala. Keluhan dan gejala biasanya timbul sekitar 3 minggu setelah tertular kuman chlamydia.
Adapun tanda dan gejalanya adalah :
1. Menderita proktitis (radang rektum), urethritis (radang saluran kencing) dan konjungtivitis (radang selaput putih mata).
2. Pada wanita : keluar cairan dari vagina; perasaan panas dan nyeri sewaktu buang air kecil
3. Bila sudah menyebar ke tuba fallopi, akan timbul : nyeri perut bagian bawah; nyeri sewaktu coitus; timbul perdarahan pervaginam diantara siklus haid; demam dan mual-mual
4. Pada pria : keluar cairan kuning seperti pus dari penis; nyeri dan rasa terbakar sewaktu kencing; nyeri dan bengkak pada testis
Perempuan
Laki-laki
  1. PID
  2. Infertil
  3. Radang kandung kencing (cyctitis)
  4. Radang serviks (servisitis)
  1. Prostitis
  2. Timbul jaringan parut pada urethra
  3. Infertil
  4. Epididimis
  1. Kebutaan
  2. Pneumoni (radang paru)
  3. Kematian
1) Hindari seks bebas; 2) Monogami; 3) Gunakan kondom saat hubungan seks baik dengan oral, anal maupun vaginal seks.
1. Doksisiklin per oral 2x sehari selama 7 hari.
2. Asitromisin dengan pemberian dosis tunggal (kontraindikasi untuk ibu hamil, gunakan eritromisin, amoksilin, azitromisin).
3. Lakukan follow-up pada penderita dengan : a) Apakah obat yang diberikan sudah diminum sesuai anjuran. b) Pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati. c) Jangan melakukan hubungan seks, bila pengobatan belum selesai. d) Lakukan periksa ulang 3-4 bulan setelah selesai pengobatan.
Referensi
Adobe Reader- [HIV-AIDSbooklet_part3.pdf].
Adobe Reader- [SSH-6135-IND.pdf]. Chlamydia Dan
Gonorea.
Harahap, M, 1984.
Penyakit Menular Seksual. Gramedia, Jakarta.
Manuaba, IBG, 1999. Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita. Arcan. Jakarta.
Rabe, Thomas, 2002. Buku Saku Ilmu
Kandungan, Hipokrates, Jakarta.
Sarwono, 2000. Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Yatim, Faisal (2005).
Penyakit Kandungan. Myoma, Kanker Rahim/ Leher Rahim Dan Indung Telur, Kista, Serta Gangguan Lainnya. Jakarta.
(http://www.lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/)
Knp kok flora normal tidak menginfeksi???
Perpindahan lingkungan, PH,
Mengapa didapatkan flek berupa nanah???
IMS apa yg menular tidak lewat darah??
Gonore bisa terlihat pada leukosit PMN
Apa hub keluhan penderita dg aktivitas sebelumnya yaitu hub sexual???
Merupakan slah satu faktorpencetus
Mengapa dokter juga menganjurkan istrinya juga diperiksa??
Jadi keadaan waktu hamil lebih besar tertularà krn pada saat hamil imunitas menurun
Apakah ada pengaruh dengan peny. Yg diderita suaminya??
bayi dapat terkena gonore juga
Mengapa pada Px. Fisik ditemukan OUE eritem, udem, ektopik??
Apa ygmenyebabkan pada Px. Fisik didapatkan tidak serous mukus, mukopurulen???
Pada Pria
Pada Wanita
Duh Vagina Normal
Duh Cervix Normal

Bila ada perbedaan sama yg lain, apa itu???
Bagaimana cara penularan IMS??
Lewat darah : HIV-Aids dan Sifilis
Tidak lewat darah :
DD???
Uretritis non
1.       Etiologi
Chlamidia trachomatitis
Ureaplasma urealyticum
Trichomonas vaginalis
Ragi
VHS
Adenovirus
Haemophilus sp
Bacterioides ureolyticum
Mycoplasma genilatum
2.       patogenesis
Dalam perkembangannya chlamydia trachomatis mengalami 2 fase :
                                                               i.      Fase 1 : disebut fase noninfeksiosa laten yang dapat ditemukan pada genitalia maupun konjungtiva. Pada saat ini kuman sifatnya intraseluler dan berada di dalam vakuol yang letaknya melekat pada inti sel hospes, disebut badan inlusi.
                                                             ii.      Fase II : fase penularan, bila vakuol pecah kuman keluar dalam bentuk badan elementer yang dapat menimbulkan infeksi pada hospes yang baru.
  1. Patofisiologi
Chlamydia trachomatis bersifat parasit intraseluler obligat. Setelah kontak langsung (seksual) masuk ke mukosa dan pada stadium pertumbuhannya menghancurkan sel mukosa, dan terjadi peradangan sehingga mukosa edema dan kemerahan disertai adanya sel leukosit.
Ureaplasma urealyticum juga dijumpai pada orang yang sehat, tetapi pada penderita UNG lebih banyak ditemukan adanya Clamydia. Juga banyak ditemukan pada pria yang banyak mempunyai pasangan seksual. Bagaimana terjadia infeksi belum jelas.
  1. Trichomonas vaginalis menyerang sel skuamos uretra, terjadi proses peradangan yang akut dengan sekret yang mnegandung banyak leukosit.
Manifestasi klinis biasanya lebih jelas pada wanita dan bila pria ditemukan karena kontak seks cukup lama dan berulang-ulang. Partner seksual harus juga diobati.
Spora Candida albicans melekat pada lapisan sel mukosa dan mnegadangan perusakan dari sel. Spora mudah difagosit oleh leukosit sedangkan bentuk pseudohypha sukar. Candida ini sering merupakan flora normal pada lat kelamin dan bagaimana menjadi patogen belum diketahui dengan jelas.
3.       manifestasi klinik
Pria :
*      Baru timbul biasanya setelah 1-3 minggu kontak seksual dan umumnya tidak seberat gonore.
*      Gejalanya berupa disuria ringan, perasaan tidak enak di uretra, sering kencing dan keluarnya duh tubuh seropurulen.
*      Dibandingkan dengan gonore perjalanan penyakit lebih lama karena masa inkubasi yg lebih lama dan ada kecenderungan kambuh kembali.
*      Pada beberapa keadaan tidak terlihat keluarnya cairan duh tubuh, sehingga menyulitkan diagnosis.
*      Dalam keadaan demikian sangat diperlukan pemeriksaan laboratorium.
*      Komlikasi dapat terjadi berupa prostatitis vesikulitis, epididimitis, dan striktur uretra.
Wanita :
*      Infeksi lebih sering di serviks dibandingkan dengan di vagina, kelenjar Bartholin, atau uretra sendiri.
*      Sama seperti pada gonore, umumnya wanita tidak menunjukkan gejala. Sebagian kecil dengan keluhan keluhannya duh tubuh vagina, disuria ringan, sering kencing, nyeri didaerah pelvis, dan disparenia.(nyeri pd saat hub seksual)
*      Pada pemeriksaan serviks dapat dilihat tanda2 servisitis yang disertai adanya folikel-folikel kecil yang mudah berdarah.
*      Komplikasi dapat berupa Bartholinitis, salpingitis, dan sistitis. Peritonitis dan perihepatitis juga pernah dilaporkan.
4.       diagnosis
Ditegakkan atas dasar gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Pada pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu harus singkirkan kuman-kuman spesifik yakni Gonokok, Tichomonas vaginalis, Candida albicans, dan vaginalis.
                PP :
                Apusan sekret uretra atau serviks
Uretra à pewarnaan gram : leukosit >5 /LPB
Serviks à leukosit >30/LPB
Pembiakan Chlamydia trachomatis à pada kuning telur embrio ayam atau pada Mc Coy cell, pembiakan sel Hella 229, dilanjutkan dg pem. Antigen (imunofluoresensi dan ELISA)
Pada pem urine (makroskopik) à terlihat adanya benang2 dalam urine
Pada pem sediaan basah à tdk ditemukan parasit Trichomonas vaginalis.
5.       penatalaksanaan
Obat yang paling efektif adalah golongan tetrasiklin dan eritromisin.
Di samping itu dapat juga dengan gabungan sulfa-trimetoprim, spiramisin, dan kuinolon.
Dosisnya :
a.     Tetrasiklin HCL : 4 x 500 mg sehari selama 1 minggu atau 4 x 250 mg sehari selama 2 minggu.
b.     Oksitetrasiklin : 4 x 250 mg sehari selama 2 minngu.
c.      Doksisiklin : 2 x 100 mg sehari selam 7 hari.
d.     Eritromisin : untuk penderita yang tidak tahan tetrasiklin, wanita hamil, atau berysia kurang dari 12 tahun, 4 x 500 mg sehari selama 1 minggu atau 4 x 250 mg selama 2 minggu.
e.     Sulfa-trimetoprim : 2 x 2 tablet sehari selama seminnggu.
f.       Azitromisin : 1 gram dosis tunggal.
g.     Spiramisin : 4 x 500 ms sehari selama seminggu.
h.     Ofloksasin : 2 x 200 mg sehari selama 10 hari.
(Sjaiful Fahmi Daili, dkk.2007.Infeksi Menular Seksual.Jakarta:FKUI)
Sifilis
a.   Penisilin, tdpt 3 macam :
Ø Penisilin G prokain dlm akua, lama kerja 24 jam, sft kerja singkat
Ø Penisilin G prokain dlm minyak, dgn aluminium monostearat (PAM), lama kerja 72 jam, sft kerja sedang
Ø Penisilin G benzatin, dgn dosis 2,4 juta unit akan bertahan lama dlm serum 2-3 minggu, sft kerja lama
Sifilis primer & sekunder :
·     Penisilin G benzatin dosis 4,8 juta unit sec i.m., diberi 1x seminggu
·     Penisilin G prokain dlm akua dosis total 6 juta unit, diberi 0,6 juta unit/hr selama 10 hr
·     PAM dosis 4,8 juta unit, diberi 1,2 juta unit/kali 2x/minggu
·     Pemantauan serologik pd bln I, III, VI, & XII dan tiap 6 bln pd thn ke-2
Sifilis laten :
·     Penisilin G benzatin, dosis total 7,2 juta unit
·     Penisilin G prokain dlm akua, dosis total 12 juta unit (0,6 juta unit/hr)
·     PAM dosis total 7,2 juta unit (1,2 juta unit/kali, 2x/minggu)
Sifilis S III :
·     Penisilin G benzatin, dosis total 9,6 juta unit
·     Penisilin G prokain dlm akua, dosis total 18 juta unit (0,6 juta unit/hr)
·     PAM, dosis total 9,6 juta unit (1,2 juta unit/kali, 2x/minggu)
b.  Antibiotik lain
·     Bagi pasien yg alergi penisilin diberi tetrasiklin atau erotromisin 4x500 mg/hr, atau doksisiklin 2x100 mg/hr. Lama pengobatan 15hr bagi SI & SII, & 30 hr bg stad laten.
·     Obat yg lain adalah gol.sefalosporin, misalnya sefaleksin 4x500 mg/hr selama 15 hr & seftriakson tiap hr 2 gr, dosis tunggal i.m. atau i.v. selama 15 hr.
·     Azotrimisin jg dpt digunakan utk SI & SII, dosis 500 mg/hr sbg dosis tunggal, lama pengobatan 10 hr.
a.   Tindak lanjut
Evaluasi TSS (VDRL), sbb :
1 bln sesudah pengobatan selesai, TSS diulangi :
·     Titer turun : tdk diberi pengobatan lg
·     Titer naik : pengobatan ulang
·     Titer menetap : tunggu 1 bln
1 bln sesudah titer menetap :
·     Titer turun : tdk diberi pengobatan
·     Titer naik atau tetap : pengobatan ulang
(Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin, Edisi ke-5, 2007.Jakarta:FKUI)
Chlamydiasis
·     Tetrasiklin dgn dosis 4x500 mg/hr selama 1minggu/lbh
·     Doksisiklin dgn dosis 2x100 mg selama 1minggu/lbh
·     Azithromisin dosis tunggal 1gr sekali minum & dgn dosis 2 gr
·     Pengobatan kombinasi :
Ø Tiamfenikol, dosis 2,5 gr hr pertama, kemudian 3x500 mg selama 5hr
Ø Siprofloksasin 500 mg hr pertama, lalu doksisiklin 2x100 mg selama 7 hr
Ø Azithromisin 1 gr dosis tunggal
(Sjaiful Fahmi Daili, dkk.2007.Infeksi Menular Seksual.Jakarta:FKUI)
6.       komplikasi
kemandulan, pada laki2à radang pada hampir semua organ genitalia
prostatitis, vesikulitis, epididimitis, striktur uretra, Bartholinitis, proktitis, salpingitis, sistitis, peritonitis, perihepatitis.
KULKEL FKUI
Pria.
- Epididimitis : infeksi pada epididimis, yang bisa menyebabkan nyeri pada buah zakar
- Striktur uretra : penyempitan uretra, yang bisa menyebabkan penyumbatan aliran air kemih.
Wanita.
- Infeksi saluran telur, bisa menyebabkan nyeri, kehamilan ektopik (di luar kandungan) dan kemandulan
- Infeksi pembungkus hati dan daerah di sekeliling hati, bisa menyebabkan nyeri perut bagian atas
Pada pria dan wanita.
- Konjungtivitis : infeksi pada bagian putih mata, bisa menyebakan nyeri mata dan belekan
Pada bayi baru lahir.
- Konjungtivitis, bisa menyebabkan nyeri mata dan belekan
- Pneumonia, bisa menyebabkan demam dan batuk.
7.       prognosis
bisa sembuh sendiri selama 3 bulan tanpa pengobatan (50-70%)
kadang2 tanpa pengobatan, penyakit lambat laun berkurang dan akhirnya sembuh sendiri (50-70% dalam waktu kurang lebih 3 bulan). Setelah pengobatan ± 10% penderita akan mengalami eksaserbasi/rekurens.
IMS FKUI

Uretritis gonore
1.    Etiologi
Disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae,
Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang (imatur), yakni pada vagina wanita sebelum pubertas.
Galur N. gonorrhoeae penghasil penisilinase (NGPP) merupakan galur gonokokus yang mempu menghasilkan enzim penisilinase atau beta-laktamase yang dapat merusak penisilin menjadi senyawa inaktif, sehingga sukar diobati dengan penisilin dan derivatnya walaupun dengan peninggian dosis.
(Infeksi Menular Seksual, FK UI)
2.    Gambaran klinik
a)    Pada pria
2  Masa tunas berkisar 2-5 hari
2  Tempat masuk kuman di uretra menimbulkan uretritis. Yangpaling sering adalah uretritis anterior akuata dan dapat menjalar ke proksimal, dan mengakibatkan komplikasi lokal, asendens serta desiminata.
2  Keluhan subjektif berupa rasa gatal, panas dibagian distal uretra di sekitar orifisium uretra eksterna, kemudian disusul disuria, polakisuria, keluar duh tubuh mukopurulen dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai nyeri pada waktu ereksi.
2  Pada pemeriksaan tampak orifisium uretra eksterna kemerahan, edema, dan ektropion.
2  Dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening inguinal unilateral atau bilateral
b)   Pada wanita
2  Masa tunas sulit untuk ditentukan karena pada umumnya asimtomatik
2  Infeksi pada mulanya hanya mengenai serviks uteri. Dapat asimtomatik, kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah.
2  Pada pemeriksaan serviks tampak merah dengan erosi dan sekret mukopurulen. Duh tubuh akan terlihat lebih banyak, bila terjadi servisitis akut atau disertai vaginitis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
(Infeksi Menular Seksual, FK UI)
3.       Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah, dimana ditemukan bakteri penyebab gonore.
Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilaku
kan pembiakan di laboratorium.
Jika diduga terjadi infeksi tenggorokan atau rektum, diambil contoh dari daerah ini dan dibuat biakan.
·         sediaan langsungàdengan pewarnaan gram akan ditemukan gonokok negative
·         kulturàpembiakan dengan media:
o   media transport
o   media pertumbuhan
·         tes definitive
o   tes oksidasiàreagen oksidasi yang mengandung larutan tetrametil-p-fenilendiamin hidroklorida 1% ditambahkan pada koloni gonokok tersangka. Semua Neisseria member reaksi positif dengan perubahan warna koloni yang semula bening berubah menjadi merah muda sampai merah lembayng
o   tes fermentasiàtes oksidasi positif dilanjutkan dengan tes fermentasi memakai glukosa, maltose, dan sukrosa. Kuman gonokok hanya meragikan glukosa.
·         Tes beta-laktamaseàdengan menggunakan cefinase TM disc. BBL 961192 yang mengandung chromogenic cephalosporin, akan menyebabkan perubahan warna dari kunin menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta-laktamase
·         Tes Thomsonàuntuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung
IMS FKUI
Anamesis            :
Pada umumnya, penderita gonore tidak usah digali sudah ngomong sendiri
penyakitnya. Namun perlu juga ditanya hubungan intim sebelumnya.
Bila sudah berkeluarga, pertanyaan ini penting untuk mengetahui apakah sudah
terjadi penularan pada pasangan atau tidak.
Bila ada dugaan gonore rongga mulut (oropharyngeal gonore) perlu juga ditanya
Kemungkinan seks oral.
Demikian pula jika dugaan proktitis gonore (gonore rektum), perlu ditanya aktifitas
Anal seks.
Pemeriksaan fisik            :
Inspeksi
Pada kasus ini kebanyakan sudah dapat mendiagnosa dengan melihat (inspeksi),
tentunya setelah wawancara (anamnesa).
yang dilihat adalah ada tidaknya bercak cairan nanah di celana dalam tepat di
kemaluan. Biasanya ada bercak disitu. Atau melihat tanda peradangan di
ujung kemaluan, ada tidaknya cairan nanah, bila perlu penderita disuruh memijat kemaluannya
Lha terus gimana jika wanita ?
Agak sulit memang, namun bisa dilihat atau mencocokkan keluhan dengan tanda
peradangan pada kemaluan. Jika masih meragukan, ya periksa laboratorium.
Palpasi
Untuk kasus gonore tidak begitu banyak diperlukan kecuali bila ada penyulit atau
dugaan komplikasi.
Pemeriksaan Laboratorium         :
- Sediaan langsung
- Kultur (biakan)
- Tes definitive (tes oksidasi, tes fermentasi)
- Tes beta-laktamase
- Tes Thomson
4.       penatalaksanaan
pada pengobatan yang periu diperhatikan adalah efektivitas, harga dansesedikit mungkin  efek toksiknya. Pilihan utama adalah penicillin+probenesid, kecuali di daerah yang tinggi insiden GO.
Penisilin
Yang efektif ialah penisilin G prokain akua. Dosis 4,8 juta unit + 1 gram probenesid.
Ampisilin dan amoksislin
Ampisilin dosisnya ialah 3,5 gram + 1 gram probenesid, dan amoksisilin 3 gram + 1 gram probenesid
Sefalosporin
Seftriakson (generasi ke-3) cukup efektif dengan dosis 250 mg im. Sefoperazon dengan dosis 0.50 sampai 1.00 g sc rim. Sefiksim 400 mg per oral dosis tunggal member angka kesembuhan > 95%
Kanamisin
Dosisnya 2 gr im.
Tiamfenikol
Dosisnya 3,5 gr scr oral
Kuinolon
Ofloksasin 400 mg, siprofloksasin 250-500 mg, dan norfloksasin 800 mg scr oral.
(IMS FKUI)
·     Penisilin : yg efektif yaitu penisilin G prokain akua, dosis 3-4,8 juta unit + 1 gr probenesid
·     Ampisilin & amoksisilin : ampisilin dgn dosis 3,5 gr + 1 gr probenesid & amoksisilin 3 gr + 1 gr probenesid
·     Sefalosporin : seftriakson (generasi ke-3) efektif dgn dosis 250 mg i.m, sefoperazon dgn dosis 0,5-1 gr sec i.m, sefiksim 400 mg sec oral
·     Spektinomisin : dosis 2 gr i.m., namun obat ini relatif tdk efektif utk infeksi gonore pd farings
·     Kanamisin : dosis 2 gr i.m
·     Tiamfenikol : dosis 2,5-3,5 gr sec oral
·     Kuinolon : ofloksasin 4—mg, siprofloksasin 500 mg, sec oral, levofloksasin dosis 250 mg per oral dosis tunggal
·     Obat yg digunakan utk pengobatan gonore dgn galur NGPP : spektinomisin, kanamisin, sefalosporin, ofloksasin, sefiksim, & tiamfenikol.
(Sjaiful Fahmi Daili, dkk.2007.Infeksi Menular Seksual.Jakarta:FKUI)
Gonorhoeae
·     Penisilin : yg efektif yaitu penisilin G prokain akua, dosis 3-4,8 juta unit + 1 gr probenesid
·     Ampisilin & amoksisilin : ampisilin dgn dosis 3,5 gr + 1 gr probenesid & amoksisilin 3 gr + 1 gr probenesid
·     Sefalosporin : seftriakson (generasi ke-3) efektif dgn dosis 250 mg i.m, sefoperazon dgn dosis 0,5-1 gr sec i.m, sefiksim 400 mg sec oral
·     Spektinomisin : dosis 2 gr i.m., namun obat ini relatif tdk efektif utk infeksi gonore pd farings
·     Kanamisin : dosis 2 gr i.m
·     Tiamfenikol : dosis 2,5-3,5 gr sec oral
·     Kuinolon : ofloksasin 4—mg, siprofloksasin 500 mg, sec oral, levofloksasin dosis 250 mg per oral dosis tunggal
·     Obat yg digunakan utk pengobatan gonore dgn galur NGPP : spektinomisin, kanamisin, sefalosporin, ofloksasin, sefiksim, & tiamfenikol.
(Sjaiful Fahmi Daili, dkk.2007.Infeksi Menular Seksual.Jakarta:FKUI)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails