Halaman

Sabtu, 21 Maret 2015



LBM 2 SGD 6 MATA

STEP 1
1.      KEMOSIS :

èTanda iritasi pd mata: konjungtiva bulbar tampak spti terisi cairan shg okuli sangat bengkak dn sulit tertutup sempurna oleh palpebra.
èoedem konjungtiva akibat transudasi(tnda inflamasi) cairan dr pembuluh darah kapiler konjungtiva,jika aktif terjdi peningkatan permeabilitas pada peradangan jika pasif akibat stasis jd tergantung keseimbangan produk dan reabsorbsi .

2.      HIPEREMIS KONJUNGTIVA :

èKemerahan paling  nyata pd fornix dan mengurang ke arah limbus,akibat dilatasi pmlbh darah konjungtiva bagian posterior.

3.      PAPIL:

èstruktur brp tonjolan di palpebra yg tmapak saat pemeriksaan dengan mengguanakan lampu brupa papil denga ujung tonjolan terdapat vasodilatasi.ada bntuk folikel akibat virus,papil akibat bakteri.

4.      INJEKSI KONJUNGTIVA:

èPelebaran arteri konjungtiva posterior biasanya merah di bagian perifer konjungtiva bulbi ( hiperemi konjungtiva bulbi ).
èSifatnya ; mudah digerakan ,terdapat di fornix, warna merah segar, gatal,potofobia td ada,pupil normal.
èDiakibatkan oleh 2 hal: akibat vasodilatasi,berkurangnya pmblh darah akibat bendungan.

STEP 2
1.      Mengapa mata memerah?
2.      Mengapa keluar secret atau cairan kuning kental (secret mukopurulen)?
3.      Mengapa kelopak mata terasa lengket dan sulit membuka mata?
4.      Mengapa palpebra terjadi spasme ringan?
5.      Mengapa terdapat papil?
6.      Bakteri gram positif coccus apa saja yang menimbulkan gejala pada skenario?
7.      Pemersiksaan yang harus dilakukan pada kasus ini?
8.      Terapi yang harus diterapkan pada kasus ini ?
9.      DD pada scenario (mata merah  visus normal)?
10.  Tanda klinis pemeriksaan optalmologi?
11.  Great dikatakan visus normal dan tidak normal?




STEP 3
1.      Mengapa mata memerah (konjungtiva?

èakibat bakterià menyebabkan proses inflamasià akibat vasodilatasi dan meningkatkan volume dan aliran darahà ada bengkak akibat peningkatan masa jaringanàmigrasi sel radang àmengakibatkan nyeri àterjadi fungsiolesa.
èpembuluh darah berasal dr cabang nasal dan lakrimal yang merupakan cabang terminal dari arteri optalmika menuju kelopak mata melalui fornix diantarra kedua terdapat anastomisis disitu terjadi vasodilatasi.

èStruktur kemerahan pada mata :
èPenyebab lainya bisa akibat virus ,dll

2.      Mengapa keluar secret atau cairan kuning kental (secret mukopurulen)?

èUntuk yang secret:
1.akibat reaksi alergi terhadap jamur ,debu dll
2.akibat bakteri : kotoran warna kekuningan
3.akibat virus : akibat komplikasi flue dan kootran warna pekat dan seidikt agak hitam akibat bakteri.
è Secret merupakan produksi kelenjer yg akibta knjungtiva bulbi dikeluarkan oleh sel gobletà sifat secret ada ; air,puurlen,hiperpurulen,lengket,serous
·         Air karena  virus atau alergi
·         Purulen akibat bakteri
·         Hiperpuurlen karena gonococcus
·         Mukoid akibat alergi
·         Serous  akibat adeno virus

èMukopurulen
·         Mucus : kental dan bening akibat prose alergi
·         Purulen akkibat bakteri kuman coccus ,jka gonococcus (hiperpurulen )
·         Mukopurulen campurn mucus dan purulen yang kental dan elastic
·         Di periksan dengan kapas terasa lengket

3.      Mengapa kelopak mata terasa lengket dan sulit membuka mata?

èakibat produksi secret yang bnayak maka mata tdk daapt membuka
Paling sering pada pagi hari saat bangun tidur
èLengket: secret banyak à scret nempel di bulu mata

4.      Mengapa palpebra terjadi spasme ringan?

èhubunganya dengan oedem àproses inflamasi àpalpebra terganggu terjadi perubahan struktur
èSpasme kontraksi terusà akibat hipermetabolisme (gerak terus,olahraga,iritas)à pertukaran metabolism semakin banyak àkeseimbanagn berkurang àjk tdk ada pembuangan lanjut terjadi anaerobàproduksi laktat à spasme

5.      Mengapa terdapat papil?
6.      Bakteri gram positif coccus apa saja yang menimbulkan gejala pada skenario?

èjenis bakteri secara umu
Gonococcus,menococcus,meningococ,staphylococcus,aureus,streptococcus pneumonia,hemopylus influenza,e.coli

èDi mata ada flora normal bakteri (di adneksa oculi pada kelenjar),:strain streptococcus,staphilococcus,coryne bacteriumàjika flora normal tdk seimbang à terjadi infeksi konjungtiva

Fungsi flora normal pada mata ?
Nilai normal bakteri yang terdapat pada mata?
Yang menyebabkan flora normal semakin meningkat (lingkungan,dll)?

7.      Pemersiksaan klinis yang harus dilakukan pada kasus ini?

*      pemeriksaan sitologi dengan pewarnaan gymsa
*      dikasih antibiotic tunggal (untuk penegakan diagnosis )sebelum pemeriksaan sitologi à 3-5 hari belum smbuh à lanjut mikkrobiologiàjika di temukan kuman baru di tentukan antibiotic sesuai dengan bakteri
·         Identifiksai bakteri dengan pulasan gram
·         Gymsa jenis dan morfologi
*      Jk msh tdk dapat diketahui bakteri à dengan spectrum luas 9salah satu dengan kloramfenikol)
*      Masih tdk sembuh lagi selama 6 mgguàPemeriksaan resistensi,kemungkinan def.air mata,obstruksi ductus nasolakrimal.
*      Sebelum dialkukan pemeriksaan lanjut lakukan pemeriksaan VISUS
*      In vitro (untuk menegakan diagnosis)
*      Pemeriksaan klinis (optalmologi)à lanjut pemeeriksaan LAB.


8.      Terapi yang harus diterapkan pada kasus ini ?

*      dikasih antibiotic tunggal (untuk penegakan diagnosis )sebelum pemeriksaan sitologi à 3-5 hari belum smbuh à lanjut mikkrobiologi (pemeriksaan terpenting : syarat bebas obat selama 24 jamàbaru dilalukan swab)àjika di temukan kuman baru di tentukan antibiotic sesuai dengan bakteri
·         Identifiksai bakteri dengan pulasan gram
·         Gymsa jenis dan morfologi
*      Pemeberian antibiotic untuk semua kasus
*      Dengen spektrum biasa untuk smeua bakteri
*      Antibiotic awal untuk keadaan pelayanan kesehatan di daerah sulit untuk dijangkau
*      Jika terjadi infeksi diharapkan penggunaan antibiotik

9.      DD pada scenario (mata merah  visus normal)?
10.  Tanda klinis pemeriksaan optalmologi?
11.  Great dikatakan visus normal dan tidak normal?









STEP 4


 















STEP 7
12.  Mengapa mata memerah (konjungtiva)?

èakibat bakterià menyebabkan proses inflamasià akibat vasodilatasi dan meningkatkan volume dan aliran darahà ada bengkak akibat peningkatan masa jaringanàmigrasi sel radang àmengakibatkan nyeri àterjadi fungsiolesa.
èpembuluh darah berasal dr cabang nasal dan lakrimal yang merupakan cabang terminal dari arteri optalmika menuju kelopak mata melalui fornix diantarra kedua terdapat anastomisis disitu terjadi vasodilatasi.
Istilah Mata merah merujuk pada manifestasi peradangan berupa rubor pada organ mata. Bagian yang dapat meradang dan bermanifestasi merah adalah yang memiliki pembuluh darah:
o   Konjungtiva à Konjungtivitis
o   Subkonjungtivaàtumpahan darah dari arteri sekitar
o   Iris à Uveitis
o   Kornea à Keratokonjungtivitis
o   Korpus Vitreus à tumpahan dari arteri dan vena di sekitarnya; tidak tampak dari luar
McGraw-Hill - A-Z Common Symptom Answer Guide 2004
http://farm4.static.flickr.com/3213/2971505199_aa7b362613.jpg http://www.conjunctivitis.co/wp-content/uploads/2011/06/Conjunctivitis.jpg http://www.kellogg.umich.edu/theeyeshaveit/red-eye/images/anterior-uveitis.jpg






Injeksi konjungtiva
Injeksi siliar/perkorneal
Injeksi episkleral
Asal
a. konjungtiva posterior
a. siliar longus
a. siliar
Memperdarahi
Konj. Bulbi
Kornea segmen anterior
Intraokular
Warna
Merah
Ungu
Merah gelap
Arah aliran
Ke perifer
Ke sentral
Ke perifer
Konjungtiva digerakkan
Ikut bergerak
Tdk bergerak
Tdk ikut bergerak
Dengan epinefrin
Menciut
Tdk
Tdk
Kelainan
Konjungtiva
Kornea/iris
Glaukoma/ endoftalmitis
Sekret
+
-
-
Visus
N
Turun
Sangat turun


èStruktur kemerahan pada mata :
èPenyebab lainya bisa akibat virus ,dll

13.  Mengapa keluar secret atau cairan kuning kental (secret mukopurulen)?
Mata merah dengan penglihatan normal dan kotor atau belek
Mata kotor atau belek 
Gejala khusus pada kelainan konjungtiva adalah terbentuk sekret. Sekret merupakan produk kelenjar yang pada konjumgtiva bulbi dikeluarkan oleh sel goblet. Sekret konjungtiva bulbi pada konjungtivitis dapat bersifat:  
·         Air, kemungkinan disebabkan infeksi virus atau alergi
·         Purulen, oleh bakteri atau klamidia
·         Hiperpurulen, disebabkan gonokok atau meningokok
·         lengket, oleh alergi atau vernal, dan
·         Seros, oleh adenovirus
Bila pada sekret konjungtiva bulbi dilakukan pemeriksaan sitologik dan  pewarnaan Giemsa maka akan didapat dugaan kemungkinan penyebab sekret seperti terdapatnya :
·         Limfosit - monosit - sel berisi nukleus sedikit plasma, maka infeksi mungkin disebabkan virus,
·         Neutrofil oleh bakteri,
·         Eosinofil oleh alergi
·         Sel epitel dengan badan inklusi basofil sitoplasma oleh klamidia,
·         Sel raksasa multinuklear oleh herpes,
·         Sel Leber -makrofag raksasa oleh trakoma,
·         Karatnisasi dengan filamen oleh pemfigus atau dry eye,
·          Badan Guarneri eosinofilik oleh vaksinia.

George M. Bohigian.M.D.:"Handbook of External Disease of The
èUntuk yang secret:
1.akibat reaksi alergi terhadap jamur ,debu dll
2.akibat bakteri : kotoran warna kekuningan
3.akibat virus : akibat komplikasi flue dan kootran warna pekat dan seidikt agak hitam akibat bakteri.
è Secret merupakan produksi kelenjer yg akibta knjungtiva bulbi dikeluarkan oleh sel gobletà sifat secret ada ; air,puurlen,hiperpurulen,lengket,serous
·         Air karena  virus atau alergi
·         Purulen akibat bakteri
·         Hiperpuurlen karena gonococcus
·         Mukoid akibat alergi
·         Serous  akibat adeno virus

èMukopurulen
·         Mucus : kental dan bening akibat prose alergi
·         Purulen akkibat bakteri kuman coccus ,jka gonococcus (hiperpurulen )
·         Mukopurulen campurn mucus dan purulen yang kental dan elastic
·         Di periksan dengan kapas terasa lengket
Sekret serous
n  Encer seperti air dengan  penyebabnya virus.
n  Setelah dua/ tiga hari dapat menjadi mukopurulen, karena super infeksi dari kuman komensal, (daya tahan menurun sehingga kuman komensal tumbuh tak terkendali)
Sekret mucous
n  kental, bening, elastis (bila ditarik dengan ujung kapas), 
n  penyebabnya biasanya  karena proses khronis/alergi
n  Fibrin-fibrin dalam keadaan utuh.
n  Klinis : bila ditutul kapas akan mulur (elastis) Sebab zat  mucous terdiri dari fibrin
Secret purulen
n  Makin ganas kumannya makin purulen (nanah) mis : Gonococcen
n  Banyak sel yang mati, terutama leucocyt, dan jaringan nekrose
n  Kuman-kumannya type ganas, fibrin sudah hancur.
n  Bila ditutul kapas, ia akan terhisap, sifatnya seperti air,berwarna kuning
n  Campuran : mucopurulen, kental berwarna kuning, elastis. Penyebabnya:   biasanya kuman coccen yang lain.
Sekret Pseudo-membranacea
n  Seolah-olah seperti melekat pada conjunctiva tetapi mudah diambil dan tak mengakibatkan perdarahan. Penyebabnya antara lain streptococcus haemoliticus
Sekret Membranous :
n  Misal : pada conjunctivitis diphtherica.
n  Terbentuk sekret, sel - sel lepas dan terbentuk jaringan nekrotik.
n  Terjadi defek konjungtiva.
n  Membran sukar dilepas dan bila dipaksa akan berdarah karena ada ulkus dibawahnya.
n  Bila dilepas /dikupas akan berdarah
Sekret Sanguis
n  Sekret berdarah.
n  Terdapat pada konjungtivitis karena virus yang sangat virulent.
n  Sering disertai sekret purulent setelah dua/ tiga hari, karena ada super infeksi dari bakteri komensal.
èHiper sekresi dimana aja mata (konjungtiva meradangà dr elukosit yg di daerah konjungtiva banyak),hidung,servik ,vagina
pg3
Normal konjungtiva adalah membrane mukosaà hasilkan mukoid di tear film
14.  Mengapa kelopak mata terasa lengket dan sulit membuka mata?

èakibat produksi secret yang bnayak maka mata tdk daapt membuka
Paling sering pada pagi hari saat bangun tidur
èLengket: secret banyak à scret nempel di bulu mata

  Sel-sel radang termasuk neutrofil,eosiofil, basofil, limfosit, dan sel plasma, dan sering menunjukkan sifat agen perusak. Sel-sel radang bermigrasi dari stroma konjungtiva melalui epitel ke permukaan. Sel-sel ini kemudian bergabung dengan fibrin dan mukus dari sel goblet, membentuk eksudat konjungtiva yang menyebabkan “perlengketan “ tepian palpebra (terutama pagi hari).
Sumber : Oftalmologi Umum

15.  Mengapa palpebra terjadi spasme ringan?

èhubunganya dengan oedem àproses inflamasi àpalpebra terganggu terjadi perubahan struktur
èSpasme kontraksi terusà akibat hipermetabolisme (gerak terus,olahraga,iritas)à pertukaran metabolism semakin banyak àkeseimbanagn berkurang àjk tdk ada pembuangan lanjut terjadi anaerobàproduksi laktat à spasme


Minor eyelid twitch also can be caused by irritation of the surface of the eye (cornea) or the membranes lining the eyelids (conjunctiva).

Sometimes the cause of minor eyelid twitch cannot be identified. In almost all cases it is painless and harmless.
Common causes of eyelid twitching are:
o   short-term stress
o   Muscle exhaustion caused by: eye strain, such as from lots of computer use or hours of small focused hand work (such as threading a needle over and over), and from straining the eyes when reading a book without proper light or magnification. Twitching can also be triggered by squinting a lot, such as from the sun, reading or other things.
o   Consuming too much caffeine
o   Fatigue; lack of sleep
o   Certain Medications. Many different medications could cause eyelid spasms. For example, users of Ambien (the sleep aid) have complained of occasional eye twitching but this is not the drug company documented side effect. If you have started a new medication or changed your dosage, consider assessing if that could be playing a role in your eyelid spasm.
o   Dry eyes. It is hard to say if dry eyes contribute to the cause of eyelid spasm or simply precede their occurrence due to other factors. However, it is common for sufferers to experience dry eyes in addition to eyelid spasms; in this situation, it is worth trying lubricating eye drops.

16.  Mengapa terdapat papil?
Papula :
Ujud kelainan yang menonjol dari  permukaan konjungtiva dengan diameter kurang dari 5 mm, terjadi akibat timbunan infiltrasi produk radang, neutrofil, limfositt dan leukosit yang lain


http://www.gpeyes.co.nz/assets/images/dia_0025.jpghttp://www.ped-rheum.com/content/figures/1546-0096-9-34-1.jpg
Papil                                                                                                      folikel
Lebih hiperemis,                                                              ada pembesaran nodulus limfatikus dikonjungtiva palpebrum
17.  Bakteri gram positif coccus apa saja yang menimbulkan gejala pada skenario?

èjenis bakteri secara umu
Gonococcus,menococcus,meningococ,staphylococcus,aureus,streptococcus pneumonia,hemopylus influenza,e.coli
èDi mata ada flora normal bakteri (di adneksa oculi pada kelenjar),:strain streptococcus,staphilococcus,coryne bacteriumàjika flora normal tdk seimbang à terjadi infeksi konjungtiva



Fungsi flora normal pada mata ?

FLORA NORMAL MATA
Mata merupakan organ yang sebagian besar
lapisannya berupa mukosa
Flora normal pada mata memiliki peran sebagai
pencegah kolonisasi kuman patogen dan
kemungkinan terjadinya penyakit.
Mekanisme pencegahan tersebut dilakukan melalui mekanisme interferensi
Bagian mata yang ditempati oleh mikroorganisme adalah konjungtiva
Mikroorganisme yang dapat ditemukan adalah
Corynebacterium xerosis, Staphylococcus
epidermidis,Streptococcus non hemolitik,
Neisseria sicca, dan Moraxella
Pemeriksaan air mata

PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI
Pemeriksaan mikrobiologi adalah suatu pemeriksaan untuk
menegakkan diagnosis etiologik
Pemeriksaan ini pada dasarnya berupa deteksi mikroorganisme dan
diteruskan uji kepekaan antimikroba in vitro
Kekurangan pemeriksaan mikrobiologi adalah karena
membutuhkan waktu yang lama sebelum memberikan hasil karena
beberapa mikroba pertumbuhannya lama contoh : M.tuberculosis
yang membutuhkan waktu sampai beberapa minggu


MIKRO FLORA NORMAL
Setelah kita mengetahui beberapa laboratorium kesehatan, maka pada artikel kesehatan kali ini akan memaparkan secara ringkas tentang mikro flora normal yang terdapat pada tubuh kita. Referensinya dapat dilihat di Mikrobiologi Kedokteran buku 1 karangan Jawetz, Melnick, dan Adelberg’s ataupun pada buku tentang mikrobiologi lainnya karena secara umum sama.
Mikro flora normal itu sendiri merujuk kepada sekumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput lendir (mukosa) pada manusia normal dan sehat. Mikro flora normal pada kulit ini dapat di bagi menjadi :
1.      Flora Tetap (Resident Flora)
2.      Flora Sementara (Transient Flora)

PERAN FLORA TETAP
Mikroorganisme ini bersifat komensal dimana pertumbuhan pada bagian-bagian tubuh tertentu bergantung kepada factor fisiologis seperti suhu, kelembaban dan ada tidaknya nutrisi tertentu serta beberapa zat penghambat.
Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan. Flora yang menetap di selaput lender dan kulit dapat mencegah kolonisasi oleh bakteri pathogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bekteri.
Flora normal ini dapat menimbulkan penyakit pada manusia yaitu pada kondisi tertentu. Contohnya, streptococcus dari kelompok viridians merupakan kelompok organnisme yang biasa menghi=uni saluran nafas atas. Apabila masuk ke aliran darah dalam jumlah banyak, maka mereka akan hidup di katup jantung yang rusak atau katup prostetik dan menimbulkan endokarditis infektif.
Namun demikian flora normal ini tidak berbahayajika tidak berada pada lokasi asing dalam jumlah banyak dan adanya factor-factor predisposisi dan dapat pula bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan yang menyertainya.

FLORA NORMAL PADA KULIT
Mikroorganisme utama pada kulit adalah difteroid aerobic dan anaerobic (misalnya corynebacterium, propionibacterium), stafilokokkus aerobic dan anaerobic non hemolitikus (Staphylococcus epidermidis, kadang-kadang S. aureus dan golongan peptostreptococcus), basil gram postif aerobic, bakteri pembentuk spora yang banyak terdapat di udara, air, tanah; streptococcus alfa hemoliticus (S. viridians) dan enterococcus; dan basil coliform gram negative serta acitenobacter. Jamur dan ragi sering terdapat pada lipatan-lipatan kulit; micro bacteria tahan asam nonpatogen terdapat pada daerah-daerah yang kaya sekresilemak/sebum (genital, telingan bagian luar).
Factor-faktor yang berperan menghilangkan flora sementara pada kulit adalah pH rendah, asam lemak pada sekresi sebasea danadanya lisozim. Jumlah mikroorganisme pada permukaan kulit mungkin bias berkurang dengan jalan menggosok-gosoknya dengan sabun yang mengandung heksaklorofen atau desinfektan lain, namun flora secara cepat muncul kembali dari kelenjar sebasea dan keringat.
FLORA NORMAL PADA MATA (konjungtiva)
Mikroorganisme yang terdapat pada mata yang paling utama adalah difteroid (Corynebacterium xerosis), S. epidermidis dan streptococcus non hemolitik. Flora normal ini dikendalikan oleh lisozim yang terdapat pada air mata.

·         Coryne bacterium,batang,grm positif
·         Staphyilococcus :grm positif,bntuk spti anggur bergerombol
·         Dan lain lain

Nilai normal bakteri yang terdapat pada mata?
Yang menyebabkan flora normal semakin meningkat (lingkungan,dll)?
Factor-faktor yang berperan menghilangkan flora sementara pada kulit adalah pH rendah, asam lemak pada sekresi sebasea danadanya lisozim. Jumlah mikroorganisme pada permukaan kulit mungkin bias berkurang dengan jalan menggosok-gosoknya dengan sabun yang mengandung heksaklorofen atau desinfektan lain, namun flora secara cepat muncul kembali dari kelenjar sebasea dan keringat.
           
Antibiotik terlalu banyak
Kortikosteroid èimunosupresan
18.  Pemersiksaan klinis yang harus dilakukan pada kasus ini?

*      pemeriksaan sitologi dengan pewarnaan gymsa
*      dikasih antibiotic tunggal (untuk penegakan diagnosis )sebelum pemeriksaan sitologi à 3-5 hari belum smbuh à lanjut mikkrobiologiàjika di temukan kuman baru di tentukan antibiotic sesuai dengan bakteri
·         Identifiksai bakteri dengan pulasan gram
·         Gymsa jenis dan morfologi
*      Jk msh tdk dapat diketahui bakteri à dengan spectrum luas (salah satu dengan kloramfenikol)
*      Masih tdk sembuh lagi selama 6 mgguàPemeriksaan resistensi,kemungkinan def.air mata,obstruksi ductus nasolakrimal.
*      Sebelum dialkukan pemeriksaan lanjut lakukan pemeriksaan VISUS
*      In vitro (untuk menegakan diagnosis)
*      Pemeriksaan klinis (optalmologi)à lanjut pemeeriksaan LAB.


ANAMNESA
Perlu dilakukan pernyataan pada pasien yang meliputi :
1. Keluhan Utama
2. Rwy penyakit sekarang
3. Rwy penyakit dahulu yang berhubungnan dengan penyakit sekarang
4. Rwy pemakaian obat2an (obat narkotika)
5. Rwy penyakit keluarga

Secara garis besar keluhan mata terbagi menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Kelainan penglihatan
2. Kelainan penampilan mata
3. Kelaianan sensasi mata (nyeri, gatal, panas, berair, mengganjal)

   1) Kelainan Penglihatan
      a. Penurunan tajam penglihatan
      b. Aberasi penglihatan
          - bayangan hallo, pada glukoma gjl prodromal
          - kilatan cahaya, gangguan badan kaca dan glukoma
          - flater, gangguan badan kac
          - Diplopia = double, (gangguan otot gerak mata atau perbedaan refraksi kedua mata
            yang terlalu besar), baik monokuler atau binokuler
    2) Kelainan Penampilan Mata
        Mata merah, perubahan lokal dari mata seperti ptosis, bola mata menonjol,
        pertumbuhan tidak normal.

    3) Kelainan Sensasi Mata
        1. Sakit
        2. Mata Lelah
        3. Iritasi Mata

*Dengan melihat kelainan mata, kita dapat menentukkan suatu penyakit, sebagai contoh :
 batuk rejan anak2
àSubkonjungtiva bleeding
 sayup kelopaknya
àPtosis
 Gangguan pertumbuhan
àBola mata kecil/besar
*Silnder sakit sekitar bola mata karena refraksi N. III. Rasa sakit  Mual
è mengenai N X dan XI, à Batang otak àmengkibatkan N V1 teransang  dan muntah.
 Penurunan tajam penglihatan.
à* Gangguan sumbu optik


II. PEMERIKSAAN FISIK MATA
A. Pemeriksaan Tajam Penglihatan (VISUS)
³ Media refraksi adalah media dalam mata yang mempengerahui atau merubah arah sinar yangmasuk ke dalam mata, yaitu kornea dan lensa.
 Media
³ optik adalah media yang dilalui oleh sinar dari luar untuk sampai ke retina, yaitu kornea, bilik mata depan, pupil, lensa, dan badan kaca.
 Jarak pemeriksaan antara pasien dengan kartu Snellen pada refraksi adalah refraksi : 6 M, 5 M, dan 3 M (memakai kaca pantul )
³
* Media refraksi termasuk media optik, akan tetapi tidak semua media,
Alat2 yang dibutuhkan untuk refraksi adalah :
a. Kartu Snellen, bisa berupa Echart, Alphabet, dan gambar binatang. Ada 3 jenis :
- Kertas
- Elektrik
- Proyektor
b. Lensa coba (Trial Lens Set)
c. Gagang coba Trial (Frame)
Untuk pemeriksaan visus bila penderita tidak bisa membaca kartu Snellen maka dilakukan dengan :
a. hitung jari
b. goyangan tangan
c. Cahaya gelap / terang

B. Pemeriksaan fisik mata
Meliputi :
B.1. Pemeriksaan Segmen Anterior
a. Palpebra (kelopak mata)
b. Konjungtiva (selaput lendir mata)
c. Kornea (selaput bening mata)
d. Bilik mata depan
e. Iris dan pupil
f. lensa mata.

B.2 Pemeriksaan segmen posterior
Menggunakan Oftalmoskop (pemeriksa menggunakan mata kanan, sedangkan yang diperiksa juga mata kanan)
Badan kaca dan retina

Cara Penilaiaan Pada Pemeriksaan Mata
A. Penilaian tajam penglihatan
Jika ditulis Visus 6/6, artinya angka 6 di atas (pembilang) menunjukkan kemampuan jarak baca penderita, sedangkan angka 6 di bawah menunjukkan kemampuan jarak baca orang normal
Visus 6/60 artinya penderita hanya dapat menghitung jari pada jarak 6 meter, sedangkan pafa orang normal bisa menghitung dalam jarak 60 meter, begitu juga penilaian visus 5/60, 4/6, 3/60, 2/60, 1/60.
Jika LP + berarti bisa membedakan gelap terang dan sebaliknya
B. Penilaian Pemeriksaan segmen Anterior
1)  Penderita melihat lurus ke depan maka pinggir
àPalpelbra  palpebra atas akan menutupi limbus atas (pinggir kornea) selebar 1 – 2 mm.
 Normanya tidak berwarna dan tranparan
à2) Konjungtiva
 Normanya bening
à3) Kornea
 Normalnya mata cukup dalam dan jernih.
à4) Bilik mata depan (BMD) mata
5)  Normalnya pupil mata kiri dan kanan sama lebarnya dan
àIris dan pupil  letaknya simetris di tengah. Lebar pupil + 3 mm. Pemeriksaan ada 2 cara :
 Disinari dengan sinar langsung, dan diamati mata yang disinari
àLANGSUNG
TIDAK  Disinari mata kanan, yang dilihat mata kiri. Pada orang buta
àLANGSUNG  tanpa kelainan syaraf, langsung -, tidak langsung +
6) Lensa mata
Normalnya jernih. Kekeruhan lensa mata disebut katarak, kelainan lensa mata bisa terjadi Luksasio atau Subluksasio lensa.

C. Penilaian segmen posterior mata
Untuk melihat segmen posterior mata bisa memakai alat yang disebut Oftalmoskop langsung (direct) atau tak langsung (indirect)

Pemeriksaan tambahan mata adalah
1) Tekanan bola mata (tonometri)
- Digital (dengan jari)
- Shiotz
- Aplanasi (dgn fluorescen)
- Non kontak tonometri
2) Pemeriksaan lensa mata dalam keadaan pupil lebar
3) Pemeriksaan fundius refleks.

Pemeriksaan Mata Khusus
1. Tekanan Bola Mata, ada 3 cara :
Tonometer Schiotz
Tonometer Aplanasi
Pemeriksaan secara digital dengan jari tangan

2. Pemeriksaan “Slit Lamp”
Dengan alat ini kita dapa t mengetahui segmen anterior dan segmen posterior mata secara detail. Mutlak harus dimiliki seorang spesialis mata

3. Pergerakkan Bola mata
Ada 6 gerakan kardinal bola mata, yaitu medial – lateral, medial atas – bawah, lateral atas – bawah . Pada mata palsu, biasanya < dari gerakan 4 mata.

4. Luas lapang pandang
Diperiksa dengan 3 cara :
- Goldman perimetri
- Layar Tangen Screen.
- Tes Konfrontasi, dengan menggunakan tangan pemeriksa dan tekhnik paling mudah.

5. Pemeriksaan Penonjolan Bola Mata
Alatnya adalah Hertel Ophtalmometri

6. Pemulasan Fluorescen
irigasi pada mata, penilaian :
àHanya epitel kornea yg rusak yang bersifat menyerap fluorescen. Caranya tetes
+ warna hijau (kerusakan epitel kornea)
Indikasi tes fluorescen :
a. Adanya gejala trias (fotofobi, lakrimasi, dan blefarospasme).
b. Riwayat trauma mata
c. Mata merah
d. Ada kekeruhan kornea.

7. Oftalmoskop Tak Langsung (Indirect)
Dengan menggunaka kaca pantul dimana bagian retina akan terlihat lebih kecil dan terbalik

8. Kisi – Kisi Amsler
Menguji fungsi Makula
9. Tes Penglihatan warna
Penglihatan warna normal membutuhkan fungsi makula dan N. Optikus yang normal. Tekhnik yang paling umum dipakai adalah memakai buku “ISHIHARA”.

10. Pemeriksaan Kelengkungan Kornea
X Keratometer (manual atau computerized) adalah alat terkalibrasi yang mengukur radius kelengkungan kornea dalam dua meridian yang terpisah 90 derajat. Digunakan untuk lensa kontak atau operasi kornea dengan laser.
X Jika kornea tidak bulat sempurna, maka kedua radius tersebut akan berbeda yang disebut Astigmatisme (juga bisa dilihat dengan alat yang disebut Placido)

 Menentukan kedalaman sudut bilik depan. Pemeriksaan ini rutin dilakukan pada penyakit glaukoma.
à11. Goniskopi

12. Foto Fundus dan Fluorescen Fundus Angiopgrafi (FFA).
Merekam rincian fundus okuli bagi kepentingan studi dan perbandingan dikemudian  kembalinya bahan
àhari. Jika terjadi kebocoran pembuluh darah  flurescen akan terlambat pada tes ini.

Pemeriksaan khusus lainnya :
1. Elektroretinogram (ERG)
 kekeringan bola mata
à2. Tes Schirmer
 ablasio retina, gangguan badan kaca, bengkak bola mata.
à3. Ultrasonografi (USG)
4. Oftalmodinamometri
Menghasilkan perkiraan tekanan relatif dalam arteri sentralis retina. Hal ini berguna untuk evaluasi neurologik pada pasien yang mengeluh “kebutaan” (amaurosis fugak) pada satu mata.
5. CT Scan dan MRI
Pemeriksaan khusus dimana kelainan mata juga disebabkan kelainan ditempat lain.

19.  Terapi yang harus diterapkan pada kasus ini ?

*      dikasih antibiotic tunggal (untuk penegakan diagnosis )sebelum pemeriksaan sitologi à 3-5 hari belum smbuh à lanjut mikkrobiologi (pemeriksaan terpenting : syarat bebas obat selama 24 jamàbaru dilalukan swab)àjika di temukan kuman baru di tentukan antibiotic sesuai dengan bakteri
·         Identifiksai bakteri dengan pulasan gram
·         Gymsa jenis dan morfologi
*      Pemeberian antibiotic untuk semua kasus
*      Dengen spektrum biasa untuk smeua bakteri
*      Antibiotic awal untuk keadaan pelayanan kesehatan di daerah sulit untuk dijangkau
*      Jika terjadi infeksi diharapkan penggunaan antibiotik

20.  DD pada scenario (mata merah  visus normal)?







21.  Tanda klinis pemeriksaan optalmologi?

·         Edem palpebra
·         Px visus--.tergangu/ tdk
·         Reflek pupilà td nomrl: glaucoma .normal ;konjungtivitis
22.  Grade dikatakan visus normal dan tidak normal?

Pentalaksanaan
Secara umum pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan sulfonamide (sulfacetamide 15%) atau antibiotic (gentamycin 0,3%), chloramphenicol 0,5%. Konjungtivitis akibat alergi dapat diobati dengan antihistamin (antazoline 0,5%, naphazoline 0,05%) atau dengan kortikosteroid (dexamentosone 0,1%). Umumnya konjungtivitis dapat sembuhmtanpa pengobatan dalam waktu 10-14 hari, dan dengan pengobatan, sembuh dalam waktu 1-3 hari.
Adapun penatalaksanaan konjungtivitis sesuai dengan klasifikasinya adalah sebagai berikut:
1.      Konjungtivitis Bakteri
Sebelum terdapat hasil pemeriksaan mikrobiologi, dapat diberikan antibiotic tunggal, seperti gentamisin, kloramfenikol, folimiksin selama 3-5 hari. kemudian bila tidak memberikan hasil yang baik, dihentikan dan menunggu hasil pemeriksaan. Bila tidak ditemukan kuman dalam sediaan langsung, diberikan tetes mata disertai antibiotic spectrum obat salep luas tiap jam mata untuk tidur atau salep mata 4-5 kali sehari.
2.      Konjungtivitis Bakteri Hiperakut
·      Pasien biasanya memerlukan perawatan di rumah sakit untuk terapi topical dan sistemik. Secret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air bersih atau dengan garam fisiologik setiap ¼ jam.
·      Kemudian diberi salep penisilin setiap ¼ jam.
Pengobatan biasanya dengan perawatan di rumah sakit dan terisolasi, medika menstosa :
·         Penisilin tetes mata dapat diberikan dalam bentuk larutan penisilin G 10.000-20.000/ml setiap 1 menit sampai 30 menit.
·         Kemudian salep diberikan setiap 5 menit selama 30 menit. Disusul pemberiansalep penisilin setiap 1 jam selama 3 hari.
·         Antibiotika sistemik diberikan sesuai dengan pengobatan gonokokus.
·         Pengobatan diberhentikan bila pada pemeriksaan mikroskopik yang dibuat setiap hari menghasilkan 3 kali berturut-turut negative.
3.      Konjungtivitis Alergi
Penatalaksanaan keperawatan berupa kompres dingin dan menghindarkan penyebab pencetus penyakit. Dokter biasanya memberikan obat antihistamin atau bahan vasokonstkiktor dan pemberian astringen, sodium kromolin, steroid topical dosis rendah. Rasa sakit dapat dikurangi dengan membuang kerak-kerak dikelopak mata dengan mengusap pelan-pelan dengan salin (gram fisiologi). Pemakaian pelindung seluloid pada mata yang sakit tidak dianjurkan karena akan memberikan lingkungan yang baik bagi mikroorganisme.
4.      Konjungtivitis Viral
Beberapa pasien mengalami perbaikan gejala setelah pemberian antihistamin/dekongestan topical. Kompres hangat atau dingin dapat membantu memperbaiki gejala.
5.      Penatalaksanaan pada konjungtivitis blenore berupa pemberian penisilin topical mata dibersihkan dari secret. Pencegahan merupakan cara yang lebih aman yaitu dengan membersihkan mata bayi segera setelah lahir dengan memberikan salep kloramfenikol. Pengobatan dokter biasnay disesuaikan dengan diagnosis. Pengobatan konjungtivitis blenore :
·         Penisilin topical tetes atau salep sesering mungkin. Tetes ini dapat diberikan setiap setengah jam pada 6 jam pertama disusul dengan setiap jam sampai terlihat tanda-tanda perbaikan.
·         Suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/KgBB selama 7 hari, karena bila tidak maka pemberian obat tidak akan efektif.
·         Kadang-kadang perlu diberikan bersama-sama dengan tetrasiklin infeksi chlamdya yang banyak terjadi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails