Halaman

Kamis, 20 Mei 2010

Bercak Merah Gatal

LBM 4

Bercak Merah Gatalll!!!

STEP 1

  1. Polisiklis
  • Suatu bntk kelainan kulit yg ditandai lesi pinggiran yg saling sambung menyambung
  1. Eritematosa
  • Bercak kemerahan krn pelebaran pembuluh kapiler(vasodilatasi)
  1. Central healing
  • Bagian pusat luka sembuh lbh dulu bagian tepinya masih kemerahan atau eritem(aktif)
  1. Rasa baal
  • Mati rasa
  1. Hiperpigmentasi
  • Pigmen yg berlebihan,warnanya berbeda dgn warna jaringan sekitar biasanya lbh gelap
  1. Skuama
  • Lapisan s.korneum yg terlepas dari kulit
  1. Krusta
  • Cairan badan yg mengering
  1. Ekskoriasi
  • Kelainan kulit digaruk lbh dalam sehingga luka sampai ke ujung papil maka akan terlihat darah yg keluar.
  1. Lesi satelit
  • Lesi kecil yg mengelilingi lesi primer
  1. Makula
  • Kelainan yg berbatas tegas berupa perubahan warna


 


 

STEP 2

PENYAKIT KULIT KARENA INFEKSI MIKROORGANISME DAN PARASIT

BERCAK MERAH KARENA GATAL


 

STEP 3

  1. Mikosis
  • Definisi

    Penyakit yang disebabkan oleh jamur

  • Klasifikasi
  1. Mikosis superfisialis à infeksi jamur bagian superfisial
    1. Dermatofitosis à infeksi jamur dermatofita yg menyerang epidermis bag. Superficial kuku dan rambut

      ETIOLOGI :

      1. Jamur microsporum
      2. Jamur tricophyton
      3. Jamur epidermophyton

      Berdasarkan letakny: ( LI ) L

      1. Tinea kapitis : kulit dan rambut kepala

        Gejala Klinis à

        grey patch ringworm , kerion, black dot ringworm

      2. Tinea barbe : dagu dan jenggot
      3. Tinea kruris : sekitar anus ,bokong,perut bag. bawah
      4. Tinea pedis et manum : kaki dan tangan
      5. Tinea unguium : kuku jari tangan dan kaki
      6. Tinea korporis : bagian selain diatas pada bagian kulit tubuh yg tidak berambut

      Berdasarkan arti khusus:

      1. Tinea imbrikata
      2. Tinea favosa atau favus
      3. Tinea aksilaris,tinea fasialis
      4. Tinea sirsinata,arkuata

        Tinea incognito

    2. Nondermatofitosis à mikosis superfisialis yg bukan disebabkan oleh jamur dermatofita
      1. Pitiriasis versikolor
      2. Piedra hitam
      3. Piedra putih
      4. Tinea nigras Palmaris
      5. Otomikosis
      6. keratomikosis
  2. Mikosis intermedia

Kandidosis

  1. Kandidosis Kutis


     

  1. Mikosis profunda (19jenis!!)


     

  • Patogenesis
  • Gejala klinis
  • Pemeriksaan penunjang L
  • Penatalaksaan (tiap2 penyakit) L
  • DD


     

PV,predisposisi

STEP 4


 


 


 


 

STEP 7

  1. Tinea kapitis

Etiologi:

  • Jamur endotrix : Spesies Tricophyton (Tricophyton tonsuran, Tricophyton violaceum)

Infeksi jamur terjadi didalam batang rambut tanpa merusak kutikula

  • Jamur ektotrik : Spesies Microsporum (Microsporum auduinii dan Microsporum canis) Infeksi jamur dimulai dari luar batang rambut sehingga merusak kutikula rambut.

Dibagi menjadi 2 : Yaitu yang menimbulkan reaksi peradangan dan tidak

1. Raksi Peradangan

Kerion.


 

    Tinea kapitis tipe kerion


 

Edema

Eritematousa

Pustul

Fistel bila dipencet keluar pus

Disebut gambaran seperti: honeycomb appearence


 

Bentuk peradangan hebat ditandai dengan adanya pembengkakan, nodul yang eritematousa disertai pustul. Bila pustul pecah pus akan keluar dari lubang lubang bekas pustul . Gambaran ini menyerupai sarang lebah. Rambut pada lokasi ini putus-putus dan mudah dicabut. Bila sembuh meninggalkan jaringan parut yang mengakibatkan alopesia ireversibel


 


 


 


 


 

Favus


 



Tinea kapitis tipe favus

Ulkus bentuk cawan ditutupi krusta kekuningan yang melekat ditumbuhi rambut yang tersisaà Skutula

Bau seperti tikus à Mousy odor


 


 

Dimulai adanya titik dibawah kulit berwarna merah kuning berkembang menjadi krusta yang berwarna kuning berbentuk cawan (skutula) melekat pada kulit. Krusta biasanya ditembus oleh satu atau dua rambut bila krusta diangkat terlihat dasar yang cekung. Dapat tecium bau tikus (mousy odor)

2.Tidak ada peradangan


 

Black dot ring worm


Alopesia

Rambut patah pada muara folikel rambut

Sehingga tampak bintik-bintik


 

Rambut putus tepat pada permukaan kulit kepala (pada muara folikel rambut) yang tertinggal ujung rambut yang mengandung spora. Ujung rambut tampak sebagai titik-titik hitam sehingga tampak gambaran sebagai black dot.


 


 

Gray pacth ring worm


Plakat berbentuk lingkaran à alopesia

Batang rambut patah beberapa cm dari muara folikel rambut

Skuama


 

Microsporum canis     Pembentukan kerion lebih sering dilihat

Microsporum gypseum

Trichophyton tonsurans : Kerion agak kurang

Trichophyton violaceum: Kerion sedikit sekali


 

  1. Tinea barbe

    Definisi

    Adalah dermatofitosis pada rambut terminal pada pria. Dermatofitosis pada area yang ama yang menyerang wanita dan pria pada masa prapubertas termasuk pada daerah glabrous disebut tinea faciale.


     

    Epidemiologi

    Hanya menyerang pria.

    Sering diseebabkan karena kontak dengan hewan ternak.


     

    Etiologi

    T.mentagrophytes, T. verrucosum, dan M.canis è zoophilic organism

    T.megninii, T.schoenleinii, dan T.violaceum è anthropophilic organism


     

    Manifestasi klinik

    Biasanya unilateral dan lebih sering menyerang daerah dagu daripada daerah sekitar kumis ataupun bibir atas.

    1. Inflammatory type.

          Bentuk lesi sama sseperti kerion pada tinea kapitis.

    2. Superfiisial

          Lesi berupa eritema dan rambut menjadi rapuh.

    3. Circinate

          Lesi berbentuk central scaling, active and spreading vesiculopustular

  2. Tinea kruris
  • Etiologi:

Disebabkan oleh E.floccosum,T.rubrum dan T.mentagrophytes.

  • Patogenesis:

Pria lebih sering terkena daripada wanita.Meserasi dan onklusi kulit lipat paha menyebabkan peningkatan suhu dan kelembapan kulit yang akan memudahkan infeksi.TK biasanya timbul akibat penjalaran infeksi dari bagian tubuh lain.Penularan juga dpt terjadi melalui kontak langsung dengan individu yg terinfeksi atau scr tdk lngsung melalui benda yg mengandung skuama yg terinfeksi misalnya handuk,lantai kamar mandi,tmpt tidur hotel.

  • Gejala Klinis:

Keluhan utama adalah rs gatal yankan bg hebat.Lesi berbatas tegas tepi meninggi yang dapat berupa papulovesikel,eritematosa,atau kadang terlihat pustul.Bagian tengah menyembuh berupa daerah coklat kehitaman berskuama.Garukan kronis dapat menyebkan likenifikasi.Skrotum jarang menunjukkan gambaran klinis.

  • Pengobatan;

Obat oral yang dapat digunakan adalah;

Griseofulvin microsizer,Ketokonazol,Itrakonazol,Terbinafine.


(Saripati Penyakit Kulit)


 

  1. Tinea pedis et manum
  2. Dermatofitosis pada kaki dan tangan.
  3. Ada 3 bentuk.
  4. 1. Tinea pedis /manum interdigitalis
  5. Sering terjadi pada antara jari IV dan V. Didapatkan fisura, skuama halus dan tipis. Oleh karena daerah ini lembab bisa ditemukan adanya maserasi. Kelainan ini dapat meluas pada sela jari yang lain.
  6. 2. Tinea pedis/ manum hiperkeratosis (moccasin foot)
  7. Pada seluruh telapak kaki dan tangan, tepi sampai punggung kaki dan tangan. Ditemukan adanya penebalan (hiperkeratosis) skuam. Bila hiperkeratosis hebat bisa ditemukan adanya fisura. Eritema biasanya ringan.

    3. Tinea pedis / manum sub akut.

    Dijumpai vesikel, vesiko pustul, bula mula dari sela jari, meluas ke telapak kaki,dan punggung kaki. Vesikel berisi cairan yang kental bila pecah meninggalkan skuama yang melingkar disebut koleret.




  8. Bentuk lain ialah yang disebut moccasin foot. Pada seluruh kaki, dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan bersisik; eritema biasanya ringan dan terutama terlihat paa bagian tepi lesi. Di bagian tepi lesi dapat pula dilihat papul dan terkadang vesikel.




  9.  

  10. Tinea unguium



Kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita.

3 bentuk oleh ZAIAS :

  • Bentuk subungual distalis

    Mulai dari tepi distal atau distolateral kuku. Proses ini menjalar ke proksimal dan di bawah kuku terbentuk sisa kuku yang rapuh.

    Jika proses berlangsung terus à kuku bagian distal hancur dan hanya terlihat kuku rapuh menyerupai kapur.


     

  • Leukonikia trikofita

    Keputihan di permukaan kuku. Penyebabnya Trichophyton mentagrophytes.


     

  • Bentuk subungual proksimalis

    Mulai dari pangkal kuku bagian proksimal. Gambaran klinis khas : kuku di bagian distal utuh, proksimal rusak.

    Paling sukar dan lama disembuhkan. Lebih sering menyerang kuku kaki daripada tangan. Kuku kaki lebih sulit disembuhkan daripada kuku tangan.


 

  1. Tinea korporis

    Adalah infeksi jamur dermatophyta pada kulit halus di daerah muka, badan, lengan , dan glutea


     

    Etiologi : adalah T.rubrum dan T. mentagrophytes


     

    Gambaran klinik : ditandai dengan lesi berbatas tegas,bagian tepi lebih aktif dengan tanda peradangan yang jelas. Daerah central biasanya menipis dan terjadi penyembuhan sementara di tepi lesi makin meluas ke perifer. Kadang bagian tengahnya tidak menyembuh dan tertutup skuama sehingga menjadi bercak yang besar

    Penatalaksanaan:

  • Bila menggunakan terapi topikal, pengobatan dilanjutkan hingga 1 minggu setelah lesi sembuh.
  • Jika lesi luas atau gagal dengan terapi topikal, dapat digunakan obat oral seperti griseofulvin 500-1000 mg/hari (dewasa) atau 10-20 mg/kgBB/hari (anak-anak) dosis tunggal selama 2-6 minggu atau terbinafin 250 mg/hari (dewasa) selama 1- 2 minggu atau itrakonazol 2x100 mg/hr selama 2 minggu atau ketokonazol 200 mg/hr selama 10-14 hari.



 


 

  1. Pitiriasis versikolor,predisposisi

    Adalah

    penyakit jamur superfisial yg kronik, biasanya tidak memberikan keluhan subyektif, berupa bersak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat hitam, terutama meliputi badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala yang berambut.

    Etiologi

    Disebabkan Malassezia furfur robin

    Sinonim

    Tinea versicolor, kromofitosis, dermatomikosis, liver spots, tinea flava dan panau

    Epidemiologi

    Pitiriasis versicolor adalah penyakit universaldan terutama ditemukan didaerah tropis.


     

    Patogenesis


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Gejala klinis

Kelainan kulit Pitiriasis versikolor sangat superfisial dan ditemukan terutama di badan

Terlihat sebagai :

  • Bercak bercak berwarna-warni
  • Bentuk tidak teratur sampai teratur
  • Batas jelas sampai difus

    Bercak2 berfluroresensi bila dilihat dg lampu wood.

    Bentuk papulo vesikuler dapat terlihat walaupun jarang

    Asimtomatikà Sehingga ada kalanya penderita tdk mengetahui bahwa ia berpenyakit tersebut.

    Diagnosis

    Ditegakkan atas dasar:

  1. Gambaran klinis à menurut gejala klinisnya
  2. Pemeriksaan fluoresensi


     

  3. Lesi kulit dg lampu wood
  4. Sediaan langsung à Kerokan kulit dg larutan KOH 20% terlihat campuranhifa pendek& spora2 bulat yg berkelompok


 

Pengobatan

Obat-obatan yang dapat dipakai misal:

  1. Suspensi selenium sulfide (selsun) dpt dipakai sebagai sampo 2-3 kali seminggu à obat digosokkan pada lesi dan didiamkan15-30 menit. Sebelum mandi
  2. Salisil spirtus 10 %
  3. Dervat-derivat azolmisalnya mikonazole, klotrimazole dan ekonazole
  4. Sulfur presipitatum dlm bedak kocok 4-2 %
  5. Tolsiklat
  6. Tolnaftat
  7. Haloprogin
  8. Larutan tiosulfas natrikus 25% àdioleskan sehari 2x sehabis mandi selama 2 minggu.
  9. Ketokanazol àdosis 1x200mg sehari selama 10 hari

Prognosis

"baik" bila pengobatan dilakukan menyeluruh tekun & konsistenàPengobatan diteruskan 2 inggu setelah fluoresensi negatif dengan pemeriksaan lampu wood & sediaan langsung negatif.

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, ed 4, FKUI Jakarta 2005

  1. Kandidosi kutis

    Kandidosis

  • Definisi    

Penyakit jamur, yg bersifat akut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku. Paru.

(Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Ed.3 FKUI)

  • Etiologi    

        Candida albicans

    (Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Ed.3 FKUI)

Kandidosis Kutis

Kadang – kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.

  • Etiologi : Candida albicans.


     

  • Klasifikasi :
    • Kandidosis selaput lendir :
    • Kandidosis oral (thrush)
    • Perleche
    • Vulvovaginitis
    • Balanitis / balanoposititis
    • Kandidosis mukokutan kronik
    • Kandidosis bronkopulmonar dan paru


     

    • Kandidosis kutis :
    • Lokalisata :
    • Daerah intertriginosa
    • Daerah perianal
    • Generalisata
    • Paronikia dan onikomikosis
    • Kandidosis kutis granulomatosa


     

    • Kandidosis sistemik
    • Endokarditis
    • Meningitis
    • Pielonefritis
    • Septikemia


     

    • Patogenesis

          Infeksi kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi

          baik endogen maupun eksogen

          Faktor endogen :

          1. Perubahan Fisiologik

              a.kehamilan, krn perubahan pH dalam vagina

              b. kegemukan, krn banyak keringat

          c. debilitas

          d. latrogenik

              e. endokrinopati, gangguan gula darah kulit

              f. penyakit kronik : tbc, LE

        2. Umur

        3. Imunologik

                

        Faktor Eksogen :

  • iklim, panas,dan kelembapan menyebabkan perspirasi

    meningkat

  • kebersihan kulit

    kebiasaan merendam kaki terlalu lama dalam air dapat memudahkan masuknya jamur

    kontak dg penderita

    (Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Ed.3 FKUI)


     

    • klasifikasi

          berdasarkan tempat yg terkena :

  • kandidosis selaput lendir
    • k. Oral (thrush)
    • perleche
    • vulvovaginitis
    • balanitis
    • k. Mukokutan kronik
    • k. Bronkopulmonar dan paru
  • kandidosis kutis
    • lokalisata
      • daerah intertriginosa
      • daerah perianal
    • generalisata
    • paronikia dan onikomikosis
    • k.kutis granulomatosa
    • kandidosis sistemik
      • endokarditis
      • meningitis
      • pielonefritis
      • septikemia

      (Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Ed.3 FKUI)


       

    • Gejala klinis

    1. kandidosis selaput lendir

  1. k. Oral (thrush)

    biasanya mengenai bayi, tampak pseudomembran putih coklat muda kelabu yang menutup lidah. Lesi dapat terpisah2 dan tampak seperti kepala susu pada rongga mulut. Bila pseudomembran terlepasdari dasarnya tampak daerah yanng basah & merah

    1. perleche

    lesi berupa fisur pd suduut mulut, lesi ini mengalami erosi, basah, dan dasarnya eritematosa

    1. vulvovaginitis

    biasanya sering terdapat penderita Diabetes melitus krn kadar gula darah dan urin yg tinggi dan pada wanita hamil krn penimbunan glikogen dalam epitel vagina

            gatal di daerah vulva

    1. balanitis

    lesi berupa erosi, pustula dg dinding yg tipis, terdapat pada glans penis

    1. k. Mukokutan kronik

    timbul krn adanya kekurangan fungsi leukosit atau sistem hormonal, umumnya terdapat pada anak-anak

  • kandidosis kutis
    • lokalisata
      • daerah intertriginosa

            lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha. Payudara, antara jari tangan atau kaki berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa.

            Lesi tsb dikelilingi oleh satelit berupa vesikel dan pustul

      • daerah perianal

            lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit basah. Penyakit ini menimbulkan pruritus ani

    • generalisata

        lesi terdapat pd glabrous skin, biasanya juga di lipat payudara, intergluteal, dan umbillikus

        lesi berupa ekzematoid, dg vesikel dan pustul

    • paronikia dan onikomikosis.

        diderita oleh orang yang pekerjaannya berhubungan dengan air, mengeras dan berlekuk2, kadang berwarna kecoklatan, tidak rapuh

        lesi berupa kemerahan, pembengkakan yang tidak bernanah, kuku menjadi tebal

    • k.kutis granulomatosa

        menyerang anak, lesi berupa papul kemerahantertutup krusta tebal berwarna kuning kecoklatan dan melekat erta pada dasarnya

  • kandidosis sistemik
  • endokarditis

        pada penderita morfonis sbg akibat komplikasi penyuntikan yang dilakukan sendiri, juga terdapat pada penderita sesudah operasi jantung

  • meningitis

        terjadi krn penyebaran hematogen jammur

  • pielonefritis
  • septikemia

    (Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Ed.3 FKUI)

  • Penatalaksanaan

    a. menghindari atau menghilangkan faktor predispposisi

    b. topikal

        nistatin : berupa krim, salep, dan emulsi

        amfoterisin B

c.sistemik

tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap oleh usus amfoterisin B diberikan intravena.

  • Gejala klinis
    • Kandidosis selaput lender
      • Thrush
        • Biaanya mngenai bayi, tampak pseudomembran putih coklat muda kelabu yang menutup lidah, palatum mole, pipi bagian dalam, dan permukaan rongga mulut lain. Laei dapat terpisah-pisah, dan tampak seperti kepala susu pada rongga mulut. Bila pseudomembran terlepas dari dasarnya tampak daerah yang basah dan merah.


  • Pada glositis kronik, lidah tampak halus dengan papilla yang atrofik atau lesi berwarna putih di tepi atau di bawah permukaan lidah. Bercak putih ini tidak tampak jelas bila penderita sering merokok.
  • Perleche
    • Lesi berupa fisur pada sudut mulut; lesi ini mengalami maserasi, erosi, basah, dan dasarnya erimatosa. Factor predisposisinya adalah defisiensi riboflavin.


  • Vulvovaginitis
    • Biaanya sering terlihat pada penderita diabetes mellitus karena kadar gula darah dan urin yang tinggi dan pada wanita hamil karena penimbunan glikogen dalamepitel vagina.
    • Keluhan utama ialah gatal di daerah vulva. Pada yang berat terdapat pula rasa panas, nyeri sesudah miksi, dan dispaneuria.
    • Pada pemeriksaan yang ringan tampak hyperemia di labia menorah, intoitis vagina, dan vagina terutama 1/3 bagian bawah. Sering pula terdapat kelainan yang khas ialah bercak-becak putih kekuning-kuningan.
    • Pada kelaina yang berat juga terdapat labia pada labia menorah dan ulkus-ulkus yang dangkal pada labia menorah dan sekitar introitus vaginal
    • Fluor albus pada kandidosis vagina berwarna kekuningan. Tanda yang khas ialah disertai gumpalan-gumpalan sebagai kepala susu berwarna putih kekuningan. Gumpalan tersebut berasal dari massa yang terlepas dari didnding vulva atau vagina terdiri atas bahan nekrotik, sel-sel epitel, dan jamur.


  • Balanitis atau balanopostitis
    • Pendderita mendapat infeksi karena kontak seksual dengan wanitanya yang menderita vulvovaginitis, lesi berupa erosi, pustule, dengan dindingnya yang tipis, terdapat pada glad penis da sulkus koronarius glandis.


  • Kandidosis mukokutan kronik
    • Penyakit ini timbul karena adanya kekurangan fungsi leukosit atau system humoral, biasanya terdapat pada penderita dengan bermacam-macamdefisiensi yang bersifat genetic, umumnya terdapat pada anak-anak. Gambaran klinisnya mirip dengan defek poliendokrin.
  • Kandidosis kutis
    • Kandidosis intertriginosa
      • Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, lipat payudara, intergluteal, antara jari tangan atau kaki, gland penis, dan umbilicus, berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan erimatosa.
      • Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel dan pustule-pustul kecil atau bula yang bila pecah meninggalkann daerah yang erosive, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer.



  • Kandidosis perianal
    • Lesi berupa maserasi seperti infeksi dermatofit tipe basah. Penyakit ini menimbulkan pruritus ani.
  • Kandidosis kutis generalisata
    • Lesi terdapat pada glabrous skin, biasanya juga di lipat payudara, intergluteal, dean umbilicus. Sering disertai glositis, stomatitis, dan paronikia.
    • Lesi berupa eksematoid, dengan vesikel-vesikel dan pustule-pustul.
    • Penyakit ini sering terdapat pada bayi, mungkin karena ibunya menderita kandidosis vagina atau mungkin karena gangguan immunologic.
  • Paronikia dan onikomikosis
    • Sering diderita oleh orang-orang yang pekerjaanya berhubungan dengan air, bentuk ini tersering didapat. Lesi berupa kemerahan, pembengkakan yang tidak bernanah, kuku menjadi tebal, mengeras dan berlekuk-lekuk, kaadng-kadang berwarna kecoklatan, tidak rapuh, tetap berkilat, dan tidak terdapat sisa jaringan di bawah kuku seperti pada tinea unguium.


  • Diaper-rash
    • Sering terdapat pada bayi yang popoknya selalu basah dan jarang diganti yang dapat menimbulkan dermatitis iritan, juga sering diderita neonates sebagai gejala sisa dermatitis oral dan perianal.


  • Kandidosis granulomatosa
    • Penyakit ini sering menyerang anak-anak, lesi berupa papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning kecoklatan dan melekat erat pada dasarnya. Krusta ini dapat menimbul seperti tanduk sepanjang 2 cm, lokalisasinya sering terdapat di muka, kepala, kuku, badan, tungkai, dan farings.
  • Kandidosis sistemik
    • Endokarditis
      • Sering terdapat pada penderita morfinis sebagai akibat komplikasi penyuntikan yang dilakukan sendiri, juga dapat diderita oleh penderita sesudah operasi jantung.
    • Meningitis
      • Terjadi karena penyebaran hematogen jamur, gejalanya sama dengan meningitis tuberculosis atau karena bakteri lain.


 

Pemeriksaan penunjang L

Beberapa pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnostic kandidasis adalah:

  1. Pemriksaan mikroskopis langsung

    Bahan pemeriksaan: kerikan kulit, krusta dan pus

    Ditetesi dg larutan KOH 10% s/d 15 %

  2. Biakan
  3. Tes fermentasi dan utilisasi

    Dilakukan untuk menentukan sepsies kandida

    Fermentasi + ditandai dg pembentukan gas

Pemeriksaan penunjang L

  1. Sediaan langsung dengan KOH
  2. Biakan jamur
  3. Pemeriksaan hispatologik
  4. Pemeriksaan imunologik termasuk tes kulit maupun serologic

(Ilmu Kulit dan Kelamin, FK UI)


 

Pencegahan:

  • Tidak pakai sepatu yg sempit
  • Memakai handuk per orang
  • Pakaian yang menyerap keringat
  • Ganti kaus kaki 2hari sekali
  • Mandi!!!!!!!!!!!! Pake sabun…… J

Prognosis :

Bisa sembuh asal pengobatan yang tepat,teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails